Pages

Saturday, November 2, 2013

TEGAS dan KONSISTEN mengerem permintaan ANAK

Assalamualaikum wr wb,
Selamat pagi,

Hari ini saya akan berdiskusi dengan sahabat bunda dengan topik mengerem permintaan anak.

Sahabat bunda,
Apakah kita pernah melihat anak kita menangis meraung-raung di pusat perbelanjaan kala mereka meminta sesuatu? bila jawabannya pernah, kita perlu berintrospeksi diri. Kita perlu mengajukan pertanyaan : apakah kita selalu menuruti semua permintaan anak kita?

Sahabat bunda,
Perilaku yang selalu menuruti anak, tentu sangat tidak positif. Hal ini akan menguatkan perilaku anak untuk mengamuk apabila tidak dituruti kemauannya. akibat lain anak akan menjadi terbiasa boros sejak kecil, dan akan lebih berbahaya apabila ini menjadi perilaku yang menetap sampai dewasa, karena anak tidak akan pernah dapat menahan diri. Dan untuk memenuhi keinginannya anak akan menghalalkan segala cara.

Tentu saja ini sangat tidak kita inginkan, oleh sebab itu sahabat bunda, mari kita coba untuk mencari solusi perilaku pengasuhan yang seperti apa yang dapat kita lakukan saat anak mengajukan permintaan.

Sahabat bunda terkasih.
Untuk mengatasi hal di atas, orang tua harus berperilaku tegas. Orang tua harus konsisten terhadap aturan yang dibuatnya dan harus ada batasan antara orang tua dan anak. Misal: orang tua dan anak membuat kesepakatan terlebih dahulu sebelum berangkat. Contoh percakapan orang tua dan anak misal: " Baiklah kita hari ini pergi ke mall, namun nanti di mall kakak hanya boleh membeli barang dengan total biaya rp 200,000, mengenai pilihan barangnya kakak boleh pikirkan mana yang perlu dan penting buat kakak".
Apabila nanti di mall anak meminta barang di atas budget yang disediakan , maka orang tua harus tegas untuk menolaknya, namun yang perlu diingat para bunda tegas bukan keras. Karena keras akan menyebabkan anak membangkang.

Sahabat bunda terkasih,
Sikap tegas orang tua sangat diperlukan untuk membantu anak mengembangkan kemampuan pengelolaan dorongan keinginan anak.

Apa yang harus dilakukan orang tua jika anak masih histeris ketika orang tua bersikap tegas? Ya tentu saja kita harus tetap konsisten menolaknya, cara yang dilakukan adalah dengan membiarkan dan mendiamkannya. Tak perlu marah atau membentaknya. Hadapi anak dengan tenang. Jika anak semakin menangis histeris dan meninggikan suara tangisnya, maka orang tua harus tetap konsisten, biasanya lama kelamaan tangis anak akan berkurang.Di  dalam proses ini , sebenarnya dalam diri anak sedang terjadi proses mengetes batas kekuatan orang tuanya , sampai mana orang tua dapat digoyang oleh anak. Oleh sebab itu, orang tua tidak boleh kalah, bunuh rasa tidak tega dengan membiarkan anak . pada saat anak sudah mereda tangisnya, orang tua dapat memberi solusi atau saran , salah satunya adalah dengan cara menabung agar anak dapat memenuhi permintaannya.

Sahabat bunda, hal yang harus kita ingat pula, adalah perilaku orang tua adalah contoh dan role model bagi anak. Oleh sebab itu, kitapun sebagai orang tua harus dapat menahan keinginan dan kitapun harus berperilaku tidak konsumtif.


Selamat berlibur bersama keluarga.

Salam hangat abadi......
Wassalamualaikum wr wb.







Thursday, October 31, 2013

TERIAKAN ....apa akibatnya terhadap ANAK?

Selamat malam,

Para bunda yang terkasih....
Lama sekali saya tidak menyapa para bunda, malam ini terasa ada rasa rindu yang menyergap hati saya, sehingga memaksa dan menuntun saya untuk menuangkan rindu saya kepada para bunda.

Sahabat bunda trekasih,
malam ini saya akan membahas mengenai pengaruh TERIAKAN. Saya baru saja membuka laman jurnal Child Development. Ternyata dalam jurnal tersebut dibahas bahwa akibat dari teriakan orang tua adalah sama dengan memukul, karena dapat menimbulkan depresi dan perilaku agresif pada para remaja. Subhanallah.

Kalau kita kaji secara mendalam, sebenarnya teriakan tidak akan mengatasi masalah anak, namun sebaliknya meneriaki anak akan menimbulkan masalah baru bagi anak. Hal ini dikarenakan REMAJA berada pada masa yang sangat sensitif yaitu pada masa pembentukan jati diri, sehingga ketika menerima teriakan remaja akan merasa citra dirinya tersakiti. Mereka akan merasa tidak berdaya dan tidak berarti.

Apa yang harus dilakukan orang tua untuk menghindari teriakan, terutama pada saat anak berperilaku tidak sesuai dengan harapan atau peraturan orang tua.  caranya adalah adalah anak diajak bicara, memberi teguran namun tanpa menyertakan kritik maupun kata-kata tajam . Cara lain adalah dengan mengurangi atau meniadakan hak istimewa anak, misalnya: memangkas waktu menonton televisi, waktu bermain game, atau yang lainnya.

Sahabat bunda terkasih,
Semoga sharing saya malam ini bermanfaat. selamat malam dan selamat beristirahat.


Salam hangat abadi.


Tuesday, June 18, 2013

MEMILIH TUJUAN BERLIBUR?

Assalamu'alaikum Wr. Wb.


Semangat pagi....

Kemana kah tujuan liburan keluarga anda kali ini? Kemana saja tujuan liburan keluarga anda, yang utama adalah ayah dan ibu mempertimbangkan terlebih dahulu jenis tempat wisata dan usia anak anda. Mengapa hal ini diperlukan ? karena ini sangat berguna agar aktivitas selama liburan dapat benar-benar dirasakan semua anggota keluarga dengan optimal , sekaligus hal ini untuk mengatur agar dana berlibur menjadi lebih efektif.

Apabila ayah dan ibu tertarik untuk menyelipkan agenda berlibur ke pantai sebagai salah satu acara berlibur, karena pantai adalah salah satu tempat yang dapat dinikmati anak-anak dengan segala rentang usia , maka yang perlu dilakukan orang tua adalah memilih pantai mana yang akan dikunjungi. Untuk itu, dapat dicari pantai yang masih alami, bersih, dan mempunyai fasilitas yang dibutuhkan , misal: hotel, resor, penginapan, rumah makan , dan lain- lain.

Selain ke pantai, tentu saja tujuan wisata yang lain adalah wisata outbound. Hanya perlu diingat oleh ayah dan ibu. Anak-anak yang sudah dapat menikmati wisata ini adalah anak-anak uang sudah berusia 5 tahun ke atas. Jika ayah dan ibu memilih tujuan wisata outbound, maka yang perlu dipertimbangkan adalah tempat dan jasa penyelenggara . Orang tua perlu memilih jasa penyelenggara yang sudah dikenal  dan direkomendasikan. Hal ini diperlukan mengingat faktor keamanan dan keselamata anak. Apabila tempat dan peneylenggara outboun terkenal dan direkomendasikan biasanya mereka mempunyai instruktur yang mempunyai pengalaman sehingga mereka dapat membimbing anak menikmati kegiatan outbound sesungguhnya dengan relatif lebih aman .

Ada pilihan lain yang dapat dinikmati keluarga adalah pegi ke perkebunan dan  pertanian. Pilihan ini biasanya disukai anak yang berusia 4 - 12 tahun. Kegiatan ini kan menjadi sangat menarik , apabila seluruh anggota keluarga dapat terlibat aktif dalam sejumlah aktivitas berkebun dan bertani. Dan manfaat lain tentu saja adalah keluarga dapat menikmati sejuknya udara dan indahnya alam.

Bagi anak- anak usia remaja , akan lebih menyenangkan jika meraka dapat melakukan aktivitas yang cenderung mengarah ke sporty dan menantang adrenalin mereka bersama ayah dan ibu mereka. Misal: bermain water sport, seperti bermain jetski, banana boats atau parasailing, diving, dll.

Hal lain yang menarik adalah berkunjung ke kebon binatang atau taman margasatwa. Banyak pilihan yang dapat di ambil. misal, akuarium raksasa untuk aneka satwa air laut, maupun taman satwa ait tawar, kebon binatang , taman safari dan lain. Di sini ayah dan ibu dapat memperkenalkan ilmu pengetahuan tentang binatang, dan biasanya ini sangat disukai oleh anak-anak.

Pilihan lain, yang dapat diambil adalah bepergian ke luar negeri. Jika keluarga menjatuhkan pilihan wisata ini, maka kesempatan ini dapat dipergunakan untuk memperkenalkan tentang adat istiadat, budaya, dan iklim yang berbeda. Jika anda mempunyai anak remaja , maka jika keluarga anda mengunjungi negara 4 musim, maka ajaklah remaja anda untuk bermain ski, mendaki gunung, dll. Selain itu, jangan lupa ajaklah keluarga anda untuk mengunjungi theme park di negara tersebut. Seperti: Universal Studio di Singapura, Disney Sea di Tokyo , dan lain-lain. Theme park merupakan tujuan wisata yang cocok dinikmati oleh anak dengan segala rentang usia, sebab segala usia anak akan dapat menikmati wahana permainan yang disediakan.

Selain tempat-tempat tujuan wisata di atas, tenu saja masih banyak lagi pilihan wisata. Sebagai bahan pertimbangan ayah dan ibu dapat meminta rekomendasi kerabat, kenalan atau relasi untuk menemukan tempat tujuan wisata yang tepat. Di samping itu, ayah dan ibu juga perlu untuk mempersiapkan dana . Dan yang paling utama adalah melibatkan anak dalam diskusi menemukan tempat tujuan yang menarik yang kan dipilih.

Sahabat-sahabat terkasih.

Aapabila beberapa hal di atas sudah dilakukan, Insya Allah perjalanan wisata anda bersama keluarga akan menjadi seru dan menyenangkan , sehingga dapat meningkatkan keharmonisan keluarga anda. AAmiin.

Salam hangat abadi..

Wassalamu'alaikum Wr Wb.

Monday, June 17, 2013

NAIK PESAWAT untuk ANAK usia di BAWAH 18 BULAN

Assalamu"alaikum Wr. Wb.


Selamat malam, sahabat yang saya kasihi.

Waktu seperti ini adalah waktu yang menyenangkan untuk berlibur.  Bagaimana kalau sahabat masih mempunyai anak yang berusia di bawah 18 bulan, bagaimana cara yang aman untuk membawa anak di bawah 18 bulan   naik pesawat ?

Beberapa langkah di bawah ini adalah pengalaman saya saat membawa anak bayi saya saat bepergian menggunakan pesawat.

1. KESEHATAN ANAK.
Orang tua perlu mempersiapkan kesehatan anak agar dalam keadaan sehat. Aapabila ada jadual imunisasi , agar orang tua melakukannya 1 minggu sebelum perjalanan. Hal ini dikarenakan agar anak nyaman, karena kadang kala sesudah imunisasi anak akan mengalami demam dan suka rewel .

2. Mempersiapkan KEPERLUAN ANAK.
Orang tua perlu menyiapkan makanan, minuman atau pelrngkapan yang diperlukan selama perjalanan. Misal : susu, air hangat (bisa minta pramugari), botol, dot, diaper, handuk kecil, tissu basah, biskuit atau makanan ringan buat bayi. Selain itu , orang tua perlu membawa baju hangat, penutup kepala, karena biasanya dalam kabin pesawat , air conditioner pesawat cukup dingin dan cukup kencang. Selain itu kaos kaki dan baju cadangan , karena sebagai antisipasi bila anak muntah. Semua perlengkapan ini dimaskkan je dalam tas yang dibawa ke dalam kabin pesawat.

3. Mempersiapkan PENUTUP TELINGA  (EARPLUG).
Ayah dan ibu menyiapkan penutup telinga atau earplug buat anak, karena telinga anak masih sensitif terhadap perubahan tekanan udara, sehingga sebaiknya telinga anak ditutup. Sebenarnya earplug dapat minta ke pramugari, namun lebih baik kalau kita menyiapkan sendiri. Earplug bisa dibeli di apotik, apabila lupa membeli earplug, ayah dan ibu dapat menggantinya denagn kapas yang dipilin . tetapi ayah dan ibu perlu mengingat saat memilin kapas jangan terlalu kecil karena bisa masuk ke dalam telinga. Selain itu anak jangan mengorek-ngorek telinga saat ada kapas atau earplug di telinga, karena dapat membuat kapas / earplug masuk kedalam telinga. Oleh karena itu, orang tua harus rajin mengecek , memastikan kapas / earplug masih terpasang dengan baik.
Selain itu saat memasangkan earplug / kapas orang tua harus memberi contoh dan berkomunikasi dengan anak, misal: ".... Sayang kita mau naik pesawat, biar telinga kita tidak sakit kita perlu memakai earplug  (sambil memperlihatkan earplug kepada anak). Ini mama dan papa juga memakai earplug". Meski anak belum mengerti apa yang dibicarakan, setidaknya anak melihat , maka anak akan mendapat pemahaman.

4. Anak MENYUSU saat TAKE OFF dan LANDING.
Pada saat take off atau landing, sebaiknya anak menyusu baik menyusu ibu atau menyusu dengan botol dan dot. Mengapa ? karena goncangan dan tekanan udara dalam kabin akan semakin besar, dan hal ini dapat mengganggu telinga, bahkan bisa menyebabkan gendang telinga sakit atau pecah. Oleh karena itu pada saat landing atau take off , sebaiknya anak dalam keadaan terjaga dan kondisi rahang atas dan rahang bawah aktif bergerak seperti mengisap atau mengunyah. (untuk anak atau orang yang lebih besar biasanya parugari menyiapkan permen).

5. Membawa ALAT MAIN FAVORIT anak.
Untuk mengisi kebosanan dalam perjalanan , maka ayah dan ibu perlu membawa alat main atau mainan favorit anak. Orang tua dapat membawa 2 - 3 mainan favorit anak, hanya saja jangan yang memerlukan betteray karena dapat mengganggu navigasi, mudah dibawa.

6. Mempersiapkan MENTAL ANAK.
Sebaiknya orang tua mensosialisasikan rencana perjalanan kepada anak, setiap sebelum melakukan perjalanan jauh. Sewaktu dulu , sebelum bepergian saya memperlihatkan gambar pesawat kepada Inas dan Naufal, dan menceritakan apa saja yang kita lakukan selama  dalam pesawat maupun selama liburan. Sehingga anak akan familiar dan mendapat pemahaman.


Sahabat terkasih,
Demikian tadi sekelumit tips untuk membuat perjalanan kita dengan naik pesawat bersama anak kecil menjadi nyaman.
SELAMAT BERLIBUR.

Salam hangat abadi.

Wassalamu"alaikum WR. WB




Saturday, June 15, 2013

AMAN Saat BERLIBUR

Assalamu'alaikum Wr Wb

Selamat malam,

Sahabat-sahabat yang baik...

Menjelang liburan sekolah seperti saat ini, biasanya kita orang tua mulai sibuk memikirkan dan merancang liburan bersama keluarga. Kebiasaan masing-masing keluarga tentu berbeda-beda, ada yang merencanakan liburan keluarga dari jauh-jauh hari, misalnya sudah setahun yang lalu , sehingga mereka sudah dari waktu yang lama membeli tiket dan memesan hotel . Ada juga beberapa keluarga yang memutuskan untuk pergi bersama sesaat setelah mereka mendapatkan waktu yang cocok di antara anggota keluarga. Apapun cara yang dilakukan untuk membuat rencana liburan yang utama adalah setiap keluarga pasti ingin acara liburan mereka seru.

Semua orang tua pasti sepakat untuk mengisi liburan diisi dengan kegiatan yang menyenangkan. Apalagi jika seluruh anggota keluarga dapat berpartisipasi dan menikmati liburan.

Hal yang perlu dipertimbangkan selain perencaaan liburan adalah keamanan saat berlibur, terutama bagi ayah dan ibu yang masih mempunyai anak berusia di bawah lima tahun dan atau yang berusia sekolah dasar. Jangan sampai liburan yang seharusnya menyenangkan menjadi berbuah celaka.

Di bawah ini beberapa hal yang dapat menjadi pertimbangan sahabat semua.

1. Tempat Bermain yang AMAN.
Mencari tempat bermain yang mempuanyai fasilitas aman dan mudah dilakukan pengawasan. Misal: halaman belakang rumah, taman di lingkungan hotel atau rumah, tempat bermain indoor atau yang lainnya.

2. Buat KESEPAKATAN tempat BERKUMPUL.
Apabila liburan diisi dengan pergi ke tempat yang ramai, sebaiknya seluruh anggota keluarga membuat kesepakatan tempat bertemu sehingga apabila tidak sengaja terpisah dari keluarga bisa berkumpul kembali. Jika tersedia , pilihlah pos keamanan, atau pusat informasi dapat dipakai sebagai patokan tempat bertemu bila ada yang terpisah. Kesepakatan ini mohon diulangi agar semua anggota keluarga paham dan mengerti informasi ini dengan benar.

3. Membekali Anak ALAT BANTU.
Orang tua dapat melengkapi catatan kecil dalam tas yang dibawa anak . Isi catatan tersebut adalah nomor telepon dan alamat rumah atau hotel yang ditinggali semasa berlibur, nomor telepon seluler orang tua, atau nomor telepon darurat . Hal ini bermanfat, apabila anak tersesat , dia dapat menunjukkan kertas ini kepada orang lain yang menolong anak.

4. Mempersiapkan PERLENGKAPAN SAFETY.
Apabila liburan diisi dengan kegiatan olahraga bersama , misalnya bersepeda, bermain sepatu roda, berenang atau yang lain. Oleh sebab itu pastikan anak-anak menggunakan perlengkapan safety, agar anak tidak beresiko terkena cedera, walaupun andai terkena musibah bisa mengurangi tingkat resiko. Perlengkapan yang perlu diperhatikan tentu saja tergantung dari olahraga yang dipilih. Misal untuk olah raga naik sepeda, peralatan safety yang dipersiapkan adalah helm, pelindung siku,  pelindung lutut, dan bersepatu. Apabila olah raga berenang, maka peralatan yang disiapkan adalah kacamata berenang, pelampung (jenis pelampung disesuaikan dengan usia anak).

5. Mempersiapkan anak untuk tidak mejadi perhatian orang yang berniat jahat.
Jika keluarga mempunyai rencana berlibur ke tempat wisata baik di dalam kota, di luar kota, maupun di luar negeri, perlulah melindungi identitas anak. Misal ajari anak anda untuk tidak berbicara dengan orang yang tidak dikenal yang menyapa mereka. Oleh karena itu, sebaiknya anak jangan memakai kaos bertuliskan nama anak ataupun memakai perhiasan yang menarik perhatian. Sebaliknya anak lebih baik memakai baju atau kaos yang berwarna atau bercorak terang. Hal ini akan memudahkan mencari anak apabila anak kecil  terlepas dari pengawasan orang tua.

6.Memakai PELINDUNG .
Jika Keluarga pergi berlibur ke tempat outdoor di waktu siang hari, maka lebih baik orang tua mengoleska tabir surya di sekujur tubuh dan wajah anak. Selain itu, orang tua juga perlu menyiapkan topi , sepasang baju ganti dan handuk kecil untuk bisa dipakai anak untuk membersihkan diri dan berganti baju apabila anak berkeringat, kotor ataupun basah.

7. Membawa Bekal MAKANAN  dan MINUMAN
Mengisi tas yang dibawa anak dengan sebotol minuman dan sejumlah makanan sehat. Hal ini diperlukan untuk mengisi perut saat anak sudah merasa lapar, dan orang tua belum menemukan penjual makanan di tempat wisata.

Sahabat semua,
Mudah-mudahan ini bermanfaat sebagai bahan pertimbangan sebelum berlibur. Semoga acara berlibur sahabat semua   aman, dan nyaman.

Salam hangat abadi.
Wassalamu'alaikum Wr Wb


Tuesday, June 11, 2013

MeREDAM AMARAH

Para ibu, sahabat saya.

Selamat malam.

Apa kabar ?

Banyak teman - teman saya bercerita,  bahwa mereka  sudah mengomel bahkan memarahi anak tetapi perilaku anak tetap saja  tidak berubah.
Menurut saya hal ini memang demikian , karena dengan dimarahi , anak hanya patuh tetapi sifatnya semu. Panca indera anak akan merekan semua perkataan, perbuatan baik yang baik dan buruk dari orang tua maupun lingkungan. Rekaman ini mulai saat anak dalam kandungan , bayi, masa anak - anak maupun masa dewasa. Rekaman ini kalau berlarut-larut dan menumpuk maka dapat menyebabkan rasa dendam . Oleh karena itu apabila kita mencintai anak kita maka kita jangan berkata maupun memperlakukan anak dengan kasar.

Selain hal di atas, yang perlu sahabat-sahabat ketahui adalah apabila seseorang takut , sedih dan lain-lain , otak akan tertutup dan membuat cabang syaraf atau neuron akan mati, sehingga akan menimbulkan seseorang tidak dapat berpikir kreatif , mencari solusi yang baik dan lain-lain. Tetapi sebaliknya apabila kondisi seseorang senang, otak akan terbuka, sehingga kondisi ini menyebabkan anak dapat berpikir kreatif, termotivasi, mampu mencari solusi,mampu menciptakan sesuatu yang baru, mampu menciptakan karya seni, dan lain-lain.

Dengan melihat hal di atas, jelaslah bila memarahi anak adalah perbuatan yang sia-sia karena akan membuat anak takut, merusak hiubungan orang tua dan anak, membuat anak tidak berkembang kemampuan intelektual, dan kemungkinan perilaku tersebut juga ditiru.

Langkah -langkah yang perlu dilakukan apabila anak tidak disiplin , sahabat semua bisa lihat di postingan saya sebelumnya yaitu :
- Anak Rusuh  apa peran Keluarga
- Anak Terlanjur Berperilaku negatif
- Sanksi bagaimana sebaiknya.
- Aternatif Sanksi
- Empati terhadap Anak
- Time Out untuk Anak

Kita sebagai orang tua haruslah selalu mengingat ANAK adalah ANUGRAH, ANAK adalah TITIPAN ALLAH.
Maka yang harus selalu kita pertanyakan kepada diri kita adalah:
- Apakah kita sudah menyanyanginya ?
- Apakah kita mencintainya ?
- Apakah kita selalu senang dan bahagia bila bersama anak ?

Apabila jawabannya ya, biasanya anak juga mengetahui dan merasakan bahwa orang tua  mencintai mereka.

Akhir kata saya mengambil refleksi yang sangat bagus dari Ikhsan Baihaqi Ibnu Bukhari:
Orang tua BIASA selalu  MEMBERITAHU
Orang Tua BAIK selalu MENJELASKAN
Orang Tua Bijak selalu MENELADANI
Orang Tua CERDAS selalu MENGINSPIRASI

Dimana posisi kita sebagai orang tua, dan akan menuju ke mana kita ? Sahabat semua yang menjawab dan memilih .

Semoga bermanfaat.

Salam hangat abadi.




Thursday, June 6, 2013

Menanamkan ENERGI POSITIF untuk ANAK

Selamat sore...


Sebelum saya menulis postingan ini, saya mengajak sahabat semua untuk merenung apakah kita selalu hadir dalam diri anak dengan perkataan positif ? berapa kalikah dalam sehari kita berkata positif ? dan sebaliknya berapa kali kita berkata negatif ? kalau kita jumlahkan mana yang lebih banyak berkata positif atau berkata negatif ?
Astaghfirullah, kadang kala kita tidak sadar bahwa kita jarang sekali berkata positif terhadap anak kita. Berdasarkan sebuah penelitian, anak 40 kali mendapat kata JANGAN atau TIDAK dalam sehari, dan anak hanya mendapatkan kata YA 1 x dalam sehari.

Sore ini , saya berusaha untuk mengulas beberapa cara untuk menanamkan energi positif , salah satunya adalah berkata positif. Mengapa ini diperlukan?

Sahabat -sahabat yang saya kasihi.
Perilaku anak tidak menetap pada diri anak saat dilahirkan, tetapi perilaku anak muncul karena kita sebagai ayah dan ibu yang mengajarkan , karena seperti kita ketahui bersama dalam masa tumbuh kembang anak, keluarga merupakan salah satu faktor penentu kematangan emosi, kematangan sosial, kematangan psikologis, kematangan motorik maupun kematangan spiritual. Hal yang paling utama menunjang keberhasilan orang tua dalam perkembangan anak adalah kita harus mengatur , dan membiasakan pikiran , pembicaraan maupun perilaku ayah dan ibu yang dapat menimbulkan energi positif terhadap tumbuh kembang anak.

Bagaimana caranya, mari kita coba kupas:

1. Selalu berkata terhadap anak menggunakan kata atau kalimat positif .
Misal:
- Pada waktu membangunkan anak sholat subuh, kita berkata terhadap anak , misalnya dengan kalimat: "Nanda yang ibu banggakan, Mari kita raih pahala sholat subuh yuk".
- Menanamkan sikap berani kepada anak, maka yang kita katakan adalah " Iyo anak ibu yang pemberani..."
- Ayah dan ibu membiasakan dengan memanggil dengan sebutan nama , misal: "Iyan sayang ,  hari sudah malam, saatnya kita siapkan perlengkapan sekolah, biar besok tidak ada yang ketinggalan"
- dan lain sebagainya.

2. Jangan beri sebutan atau predikat anak dengan predikat negatif.
Apabila orang tua tidak menginginkan anak berperilaku negatif, seperti : nakal, pemalas, pemalu, pembangkang , penakut, dan lain lian. Maka ayah dan ibu harus menghindari berpikir dan mengucapkan predikat negatif tersebut kepada anak. Misal anak mendapatkan prestasi jelek di sekolah, terus orang tua menyebut anak dengan kata si BODOH, maka anak akan menjadi bodoh . Mengapa hal ini bisa terjadi ? Karena anak akan meyakini anggapan tersebut , dan menjadi sugesti bagi diri anak , maka dia akan benar-benar menjadi BODOH. Kalau hal ini terjadi siapa yang merugi ? tentu ayah dan bunda juga ikut merugi.

3. Menunjukkan dan mengungkapkan kasih sayang.
Ayah dan ibu perlu menunjukkan dan mengungkapkan rasa sayang terhadap anak, baik secara verbal maupun secara perilaku. Secara verbal misalnya: "Ibu sayang Adi", dll. Sedangkan secara perilaku misalnya: memeluk , mencium, mengelus, menepuk pundak, atau dengan perilaku yang lain.

4. Mempertahankan nilai baik yang sudah terbentuk dan menghindari nilai buruk.
Cara ayah dan ibu agar perilaku baik yang sudah terbentuk tetap bertahan  dan menghindari nilai buruk  adalah dengan secara verbal, maupun perilaku.
Contoh secara verbal adalah, membacakan cerita yang mengandung nilai atau perilaku baik  maupun buruk, dan akibat yang akan diterima apabila melakukan perilaku tersebut. Membacakan cerita ini lebih baik bila dilakukan sebelum tidur, dimana anak akan mudah memahami isi cerita. Hal ini juga dapat ditunjang dengan perilaku yang lain.

5. Membiasakan meminta maaf.
Menanamkan perilaku ini lebih baik bila dengan contoh. Apabila ayah ataupun ibu berbuat salah , jangan ragu untuk segera meminta maaf. Misal: " Dian, ibu meminta maaf, karena ibu terlambat pulang" dan lain sebagainya .

6. Memberikan pujian.
Orang tua perlu memberikan pujian kepada anak, jika anak berbicara atau berperilaku positif. Misal: "Alhamdulillah, Ibu bersyukur sekali punya anak yang pintar dan rajin". dan selain itu misal: " Watik, terima kasih ibu sudah dibuatkan teh hangat. Teh buatan Watik enak sekali, membuat ibu segar kembali". apabila perilaku ini secara konsisten dilakukan oleh orang tua , maka akan memperkuat perilaku positif anak .

7.Memberikan sanksi .
- Dibicarakan dengan anak mengenai konsekuensi apabila anggota keluarga melanggar aturan keluarga.
- Disepakati antara orang tua dan anak.
- Sifat konsekuensi adalah bersifat mendidik, dapat dilakukan anak, dan tidak memberatkan secara fisik maupun psikologis anak. (secara detail sudah saya bahas dalam postingan saya sebelumnya).

Sahabat terkasih,
Hal-hal di atas adalah pengingat bagi kita semua untuk mengantarkan anak - anak kita berproses mencapai kematangan fisiologis, emosional, sosial maupun spiritual. Semoga Allah memudahkan langkah kita semua. Aamiin.

Salam hangat abadi.