Pages

Tuesday, April 30, 2013

Bermain untuk anak usia 4--8 bulan

Selamat malam bunda.........

Kali ini saya akan mencoba menulis lagi tentang bermain untuk bayi usia 4- 8 bulan. Banyak hal yang dapat kita lakukan dengan mereka. Kita hanya perlu mengetahui perkembangan kemampuan mereka, kemudian kita menyesuaikan usia perkembangan  tsb.

Kemampuan tumbuh kembang mereka adalah:

1. Bayi usia ini sudah dapat menikmati mainan yang digantungkan di atasnya bisa menikmati mainan yang  berputar-putar. Dia bisa menikmatinya dengan tertawa-tawa dan bergerak lucu.

2. Anak mulai mempunyai kemampuan untuk meraih benda, mengamatinya dan kemudian memainkannya, bahkan dengan pertambahan usianya mereka bisa lebih mengembangkan kemampuan memainkan benda. Hal ini dikarenakan berkembangnya kemampuan otot-otot motorik kasarnya. Hal-hal yang biasa dilakukan oleh bayi adalah: bayi sudah dapat memukul-mukul benda ke lantai, meja, kepala sendiri, kepala ibunya atau yang lainnya. Kemampuan lain adalah memegang dua benda di kedua tangannya, dan memukulkan kedua benda tersebut seperti bertepuk tangan. Juga tampak kemampuan lain yaitu menjatuhkan benda yang dia pegang berulang-ulang. Bayi mulai mengamati, mendengarkan, menikmati semua bunyi yang dia peroleh.

Melihat kemampuan di atas, kegiatan bermain yang dapat dilakukan terhadap bayi pada periode ini adalah:
Merespon semua kegiatan bayi. Respon positif ini kita berikan pada waktu anak melakukan kegiatan yang benar maupun pada waktu anak melakukan kesalahan. Untuk kegiatan yang benar kita memberikan pujian atau penguatan, misal: dengan ucapan " bagus, adik sudah dapat bermain bola". Respon positif yang dapat kita lakukan apabila anak melakukan kesalahan (misal: memukulkan mainan ke kepalanya sendiri), respon orang tua misalnya: kepala adik untuk disayang, sayangnya seperti ini (dicontohkan cara sayangnya seperti apa). Mainan ini dapat di pukulkan ke papan ini (atau sebut mainan lain yang ada), dan dengarkan bunyinya, indah bukan". Hal yang harus diperhatikan adalah hindari menyalahkan anak.


Memasangkan mainan yang berbunyi dan berputar di tempat tidur bayi.
Mainan yang terpasang ini harus berwarna menarik, menimbulkan bunyi dan dapat bergerak atau berputar. Sehingga bayi apabila dalam posisi terlentang bisa melihat, mengamati pergerakan mainan tersebut dan mendengarkan bunyi yang dihasilkan.

Bermain cari wajah bunda.
Letakkan bayi di depan kita , kemudian kita saling melihat, kita bisa mengatakan , "Adik bisa lihat wajah bunda" kemudian kita menunduk dan saat wajah kita angkat, kita bicara lagi: " Adik , sekarang bunda sudah angkat kepala bunda, mana kepala adik?" dll.

Bermain kaos kaki.
Pada usia ini pakaikanlah kaos kaki yang lembut ,  lucu ada boneka  kepala binatang atau yang lain, atau ada kerincingannya dan berwarna kontras. Kaos kaki ini bisa disediakan beberapa variasi warna dan variasi hiasannya. Pada saat anak melihat kaos kakinya, ia akan memperhatikan kaos kaki dan memainkannya dan berusaha melepasnya .

Bermain bola.
Kita siapkan beberapa bola dengan beda ukuran. Misal kita sediakan 3 bola, 2 diantaranya ukurannya sama yaitu bisa dipegang bayi, dan yang satunya lebih besar. kita memberikan satu bola untuk digenggam bayi, maka kita akan melihat bayi akan memgambil satu bola yang seukuran yang dipegang dan memukul keduanya, kemudian melepasnya atau menjatuhkannya, kemudian ia mencoba memukulkan satu bola tersebut ke bola yang lebih besar, dll. Banyak variasi yang akan ditimbulkan bayi dalam bermain bola ini. Tugas kita adalah memastikan bayi merasa nyaman, dan memberikan respon terhadap perilaku bayi. misalnya: "Adik, ini bola,  bundar dan berwarna biru".  " Adik bolanya bergerak", " Adik bolanya menggelinding "dst.


Bunda terkasih, demikian tadi contoh permainan yang ada, dan tentunya masih banyak lagi permainan yang kita bisa berikan kepada anak. SELAMAT MENCOBA.

Salam hangat abadi.......





Monday, April 29, 2013

Malas mengunyah?

Bunda ...Selamat pagi....

Pagi yang cerah kali ini menginspirasi saya untuk mengulas sedikit tentang bagaimana cara melatih anak untuk mengunyah. Bagi orang dewasa menguyah adalah mudah , tetapi  bagi anak kita hal ini idaklah demikian apabila tidak dilatih akan membuat mereka, malas mengunyah.

Beberapa tips yang saya pernah  lakukan adalah:

1. Menyiapkan makanan disesuaikan dengan usia tumbuh kembang mereka, saat bayi kita makan bubur maka makanan yang kita siapkan bubur halus, dan perlahan-lahan bubur halus ini kita ganti dengan yang sedikit kasar, agak kasar, dan akhirnya kasar. Bagaimana cara menyiapkannya adalah dengan mengganti saringan makanan yang kita pakai, pertama -tama yang kita pakai saringan dengan pori-pori halus, kemudian diganti dengan pori-pori yang lebih besar, dan seterusnya berganti yang lebih besar lagi, dan akhirnya tanpa saringan. Mengapa saya menggunakan saringan , karena tekstur dari makanan tetap ada walaupun kecil sekali. Ada beberapa bunda yang menyiapkan makanan bayi dengan blender , hal ini sah-sah saja, tetapi jangan sampai keterusan , cepatlah berganti dengan tekstur yang agak lebih  kasar yang disesuaikan dengan pertambahan usia bayi. Apabila ini tidak dilakukan maka anak akan malas mengunyah, karena kalau makanan sangat halus, bayi tinggal menelan saja.

2. Berilah contoh bagaimana cara makan dan ajarkan dengan sangat menyenangkan, misalnya; Adik , ayo kita makan yuk,  biar badan kita sehat dan kuat, Enak loh masakan bunda hari ini, sup ayam dll" kemudian anak diajak untuk makan , dengan cara menyuapi dan mengkomunikasikan cara makan, biasanya saya mengatakan : SUAP-KUNYAH -TELAN, dan ini dilakukan dengan berulang-ulang dan dengan intonasi yang nyaman bagi anak kita. Jangan lupa kita juga memberi contoh bagaimana menyuap dan mengunyah dan menelan. Apabila anak berhasil berilah pujian, misalnya:" Alhamdulillah, adik sudah pandai makannya". dan apabila belum berhasil jangan dimarahi tapi berilah motivasi, misal: "bagus, adik sudah belajar mengunyah, besok kita belajar lagi ya, makan bersama bunda , kita cari menu yang enak ya, biar belajarnya syiik". Apabila hal ini kita lakukan dengan sabar dan telaten, maka anak akan melihat, mendengar, mendapatkan pemahaman dan akhirnya melakukan cara makan yang benar, yaitu dengan memasukkan makanan, mengunyah dan menelan.

mudah-mudahan tips dapat menjadi suatu referensi buat para bunda....
Semangat pagi....

Salam hangat abadi

Apa yang harus dilakukan jika Anak sudah terpikat lawan jenis

Bunda.....selamat malam,

Bagaimana perjalanan pulang dari aktivitas hari ini? Harapan saya bunda semua tdak terkena kemacetan. Kali  ini saya mencoba mengupas mengenai ketertarikan anak pada lawan jenis. Menurut hemat saya ini adalah hal yang wajar dan alamiah, sesuai dengan perkembangan fisiologis dan psikologis. Masa ini akan datang saat anak menginjak usia akil baligh atau awal remaja. Masing-masing anak berbeda-beda, ada yang mulai kelas 6 SD (11-12 tahun) atau SMP. Masa ini sering disebut sebagai masa pubertas. Kedatangan masa ini bisa dipercepat oleh lingkungan atau informasi yang tidak sesuai dengan tahapan usia perkembangan anak, contohnya lagu cinta, sinetron, film , dll.
Tingkah laku anak yang sedang memasuki masa pubertas, akan nampak jelas apabila kita memperhatikan dengan seksama, misalnya: Ia akan salah tingkah di depan lawan jenis, tersenyum-senyum bila bertemu dengan seseorang yang dicintainya, berpakaian atau atau mulai berdandan yang berbeda dengan biasanya, berkali-kali bercermin, meributkan bentuk dan ukuran badannya dll.

Apa yang harus dilakukan orang tua terutama bunda adalah PENDAMPINGAN. Bagaimana caranya, coba kita bahas:

1. Sejak dini ,( saya dulu memulainya sejak anak masuk sekolah taman kanak-kanak) orang tua menjelaskan perbedaan perempuan dan laki-laki, dan secara bertahap sesuai pertambahan usia anak, kita  mulai mengajak anak berdiskusi. Maka pada saat anak memasuki usia pra remaja kita sudah menjelaskan perubahan-perubahan fisik yang dialaminya , misal untuk perempuan adalah berdiskusi mengenai menstruasi dan laki-laki adalah mimpi basah, dan perubahan psikologis.

2. Anak dijadikan teman. Anak jangan diceramahi, maupun dilarang pacaran dan harus fokus ke belajar. Apabila ini kita lakukan , hasilnya anak tidak akan menurut  bahkan anak bakal kepingin mencoba karena penasaran. Akibatnya anak menjadi tidak nyaman dan lari kepada teman yang juga masih dalam tahap mencari tahu cara menjalani masa pubertas ini.
Pada saat anak menceritakan kepada kita apabila mereka tertarik pada lawan jenis, maka kita perlu bersikap tenang, biasa (tidak perlu berlebihan) dan tetap memperhatikan dan mendengarkan apa yang dirasakan anak.
Setelah anak bercerita, barulah kita berkomunikasi dengan anak (yang perlu diperhatikan adalah orang tua harus tetap membuat situasi nyaman jauhkan rasa ingin tahu yang berlebihan). Langkah-langkahnya adalah:
a, berikan penghargaan, bahwa anak sudah memasuki tahap remaja, di sini dinyatakan bahwa anak boleh kagum atau tertarik terhadap lawan jenis, karena proses ini adalah alamiah.
b. tanyakan definisi dan konsep pacaran menurut anak, di sini seyogyanya anak diajak berdiskusi dengan santai tetapi serius . Pada diskusi ini anak dapat dimasuki value dan norma, misal: norma agama (misal: dalam Islam tidak mengenal pacaran), dan kepada anak dapat didiskusikan mengenai konsep pacaran sehingga nantinya anak  dapat menarik kesimpulan bila pola hubungan pacaran adalah sementara, tanpa komitmen, dan bisa bubar kapanpun dan sesuai dengan value kita atau norma agama yang kita anut. Kadang kala anak bertanya kenapa si A boleh. Dalam menghadapi situasi seperti ini maka ajaklah anak berdiskusi mengenai dampak berpacaran bagi si A, kita bisa menganalisis sebelum dan sesudah pacaran  bagi si A , misal dilihat dari prestasi belajar atau yang lainnya. Biarkan anak bisa menarik kesimpulan sendiri, karena dengan mengambil kesimpulan sendiri anak akan merasa dihargai bukan digurui.

3. Orang tua harus selalu meluangkan waktu untuk berdiskusi dengan anak, dan mengamati perilaku anak, sehingga kita tahu perbedaan perilaku maupun psikologis anak.

4. Lakukan kegiatan bersama di akhir pekan atau waktu luang. Misalnya: travelling, jalan-jalan, bersepeda, lari, dll.

5. Orang tua harus tahu teman - teman anaknya di sekolah. orang tua tetap harus mengontrol teman main anak, dan kalau memungkinkan jalinlah komunikasi dengan orangtua teman anak. Selain itu orang tua juga perlu berkomunikasi dengan guru.

6. Fasilitasi anak untuk mempunyai kegiatan positif untuk mengembangkan bakatnya, sehingga anak akan memanfaatkan waktu luang dengan kesibukan yang bermanfaat dan mengalihkan perhatian anak dari keinginan utnuk memiliki pasangan.

7. Pengajaran agama juga perlu dilakukan sejak dini, sehingga value dan sikapnya sudah terbentuk sejak dini, sehingga dapat menjadi pengontrol dan pengatur perilaku , keinginan maupun hasrat mereka.

8. Doa orang tua selalu dipanjatkan buat anak.


Akhir kata , semoga tulisan ini dapat dipetik hikmahnya dalam mendampingi anak kita yang sedang berproses. Aamiin.

selamat malam, salam hangat abadi.


Sunday, April 28, 2013

Makanan yang Sehat

Sahabat bunda,

Hari ini saya mencoba menurunkan tulisan tentang makanan yang sehat dan mudah untuk dilakukan. Seringkali  bunda bingung mau nenyiapkan makanan sehat buat keluarga (suami dan anak) tetapi takut tidak enak, karena anggapan orang  makanan yang sehat adalah makanan yang rasanya hambar, "anyep" dan tidak menarik. Padahal sebenarnya makanan sehat tidak selalu harus hambar, bagaimana caranya agar makanan yang tidak memakai penambah rasa menjadi lebih enak?
Caranya adalah dengan menambah bumbu dasar yang lebih banyak, semakin banyak kita menggunakan bumbu segar seperti bawang putih, bawang merah, bawang bombay, serai, daun jeruk ,lada atau yang lain akan menambah rasa yang lebih mantab. Biasanya  penambah rasa bisa digantikan dengan bawang putih, sedikit gula halus dan sedikit garam.

Demikian juga bila kita akan memasak  hidangan penutup apakah harus penuh dengan krim dan manis, yang tentu saja akan menimbulkan masalah bagi anak dan keluarga kita karena dapat menimbulkan obesitas. Hal ini dapat kita siasati dengan mengganti dengan yogurt, buah-buahan, madu  atau topping yang yang tidak terlalu manis misal seperti campuran tepung terigu, mentega, gula bubuk, bubuk kayu manis, atau yang lain.

Demikian sharing sore ini semoga bermanfaat.

Salam hangat abadi

Bermain untuk Bayi usia 1-3 bulan

Hai apa kabar bunda.....


Tulisan kali ini saya mencoba  mengupas tentang beberapa contoh bermain dengan bayi berusia 1-3 bulan. Tentu saja, jenis permainan di sini adalah jenis permainan yang disesuaikan dengan kemampuan bayi.  Pada periode ini kemampuan bayi sudah mulai berkembang, ia dapat mengamati dan mendengar.

Kemampuan mengamati , bayi mampu mengamati benda-benda yang berwarna kontras, dan lama kelamaan bayi mampu menggerak-gerakkan tangannya dan mengamati dengan seksama. Sedangkan kemampuan mendengar, bayi mampu mendengarkan suara-suara baik yang diperdengarkan maupun yang dibuat sendiri. bahkan ia mampu mengulang gerakan yang menimbulkan suara tersebut.

Beberapa kegiatan bermain yang dapat dilakukan adalah;

1. Perdengarkan musik klasik , disesuaikan dengan kegiatan (misal: musik untuk tidur, bermain, dll).

2. Mengajak bayi untuk bermain dengan benda yang dapat bergoyang  berwarna kontras dan menimbulkan bunyi. Hal yang perlu diingat adalah bahan dari mainan dipilih yang untuk bayi dan jangan bersudut tajam, ukurannya tidak dapat dimasukkan ke mulut. Alat permainan ini misalnya kerincingan atau bahasa Inggris disebut "ratlle". Bermain kerincingan ini dapat dilakukan dengan cara bayi telungkup maupun terlentang. dimana masing-masing posisi bayi mempengaruhi apa yang akan kita latih pada bayi.

Bermain kerincingan dengan posisi bayi terlentang.
Di sini bayi akan bermain dan berlatih meraih benda, menggoyangkan, dan mendengar bunyinya. Cara yang kita lakukan adalah: menidurkan bayi dengan posisi terlentang, gantungkan kerincingan di atas bayi (dengan jarak yang dapat diraihdan terlihat oleh bayi) pastikan posisi ini aman dan kerincingan tidak jatuh saat ditarik bayi. Langkah yang kita lakukan adalah menggoyang-goyangkan kerincingan sehingga menimbulkan bunyi, ini dimaksudkan untuk menarik perhatian bayi. Setelah bayi tertarik maka , bayi akan mencoba meraih, dan apabila bayi mampu meraih jangan lupa berilah penghargaan: "Alhamdulillah, adik berhasil meraih kerincingan, sekarang adik bermain kerincingan, dan coba kita dengarkan kerincingannya berbunyi ya...".

Bermain kerincingan dengan posisi bayi telungkup.
Bayi diletakkan telungkup di atas kasur (baik di tempat tidur maupun lantai).  Letakkan kerincingan dengan posisi di atas bayi (dengan jarak yang dapat diraih dan dilihat oleh bayi). yang pertama harus kita lakukan adalah menyebutkan mainan dan warnanya  , ini untuk melatih pengamatan bayi. Kemudian amatilah bayi anda, biasanya bayi akan mencoba mengangkat kepala dan mengangkat bahu. Berilah pujian dan dorongan kepada usaha anak ini, misal : "Adik , ini ada kerincingan yang dapat berbunyi , adik sedang melihatnya ya? Mari kita mainkan ", dll.

Permainan di atas adalah contoh, tentu saja kerincingan bisa diganti gelang-gelang warna-warni atau yang lainnya, asalkan lembut, ukurannya tidak dapat dimasukkan mulut, ringan, warna kontras dan mampu menimbulkan suara.

Sahabat bunda, nanti kita sambung dengan artikel yang lain.

salam hangat abadi......

Saturday, April 27, 2013

Bermain untuk Bayi usia 0-1 bulan

Semangat pagi....

Apa kabar di pagi ini? semoga kebahagiaan dan keceriaan hati selalu menyertai para bunda, Aamiin.

Sahabat bunda.....,
Kali ini saya akan mensharingkan beberapa hal mengenai kegiatan bermain pada bayi 0-1 bulan.

Seperti kita ketahui bersama, bulan - bulan awal kehidupan bayi adalah masa adaptasi bayi dengan dunia luar yang tentu saja sangat berbeda dengan yang dirasakan bayi pada saat di kandungan. Secara bertahap dan tanpa putus asa bayi belajar menggunakan kelima panca inderanya. Pertama-tama bayi akan memakai kemampuan pendengarannya untuk mengenal segala sesuatu yang baru baginya.

Namun yang patut kita syukuri, walau indera mata bayi belum berfungsi dengan baik , subhanallah bayi mungil ini dapat melihat, mempelajari wajah bundanya, bahkan memperhartikan dan menirukan ekspresi wajah bundanya.

Mempertimbangkan hal di atas maka peran bunda adalah:

1. Mempelajari apa arti tangisan bayi, misal : bayi sedang lapar/ haus, sedang risih karena pipis, atau buang air besar dll. Di sini pengertian dan respon yang tepat dari bunda atau orang dewasa di sekelilingnya sangatlah berarti bagi bayi, karena hal ini akan menimbulkan pemahaman bagi bayi bahwa dunia baru ini menyenangkan dan membuatnya nyaman.

2. Memberikan stimulus atau rangsangan untuk panca inderanya, untuk diawal merangsang pendengaran terlebih dahulu, rangsanglah banyi anda dengan kalimat yang benar dan lengkap disertai intonasi yang menyenangkan, Hal ini diperlukan agar anak mengenal dan memahami yang benar (jangan buat kalimat yang tidak benar dan jangan disuarakan dengan cedal). Dalam langkah ini yang diperlukan adalah menceritakan dan memberitahukan apapun kegiatan bunda dengan bayi kepada bayi. Mulai dari bangun tidur, misal: ucapkan salam saat anak bangun , dan menceritakan kegiatan apa yang akan dilakukan pada saat anak bangun, dst.

3. Kegiatan yang sangat menarik adalah saat memandikan bayi, ajaklah anak terlibat dalam proses persiapan mandi, misal mengatakan kepada bayi " adik , ayuk kita mandi yuk, supaya badan kita bersih dan segar, sekarang bunda ambil handuk untuk mengelap , sabun untuk membersihkan badan dan membuat wangi, dan air supaya segar, bisa dijelaskan juga urutan kegiatan mandi dsb. Dalam proses mandi ajaklah berkomunikasi dan tataplah matanya, buatlah situasi yang menyenangkan , bisa saja ibu menyanyikan lagu, memperdengarkan musik, ataupu membacakan pantun. Di sini yang diperlukan adalah bayi merasa nyaman, dan mendapatkan pemahaman yang benar tentang mandi.

4. Pijat bayi, setelah mandi dan dikeringkan, disini berdasarkan pengalaman : saya biasanya mengoleskan baby oil atau baby lotion kemudian saya lakukan pijat bayi secara lembut (saya melakukan sesuai langkah2  yang diajarkan  rumah sakit dimana saya melahirkan). Dalam mengoleskan lotion atau oil saya jelaskan mengenai kegiatan ini dan aroma apa yang tercium, agar anak juga belajar mencoba kemampuan indera penciumannya. Saat memijat bayipun saya juga berkomunikasi dan menceritakan kegiatan dan manfaat pijat bayi terhadap bayi kita, dan tak lupa menyanyikan lagu, atau memperdengarkan musik.

Kegiatan -kegiatan di atas tentu saja dapat ditingkatkan sesuai dengan pertambahan usia bayi.

Akhir kata, selamat menikmati akhir pekan.

salam hangat.






Jeda perlukah buat Ibu?

Para bunda, selamat malam, apa kabar?

Banyak kegiatan yang dilakukan bunda pada keseharian baik di rumah maupun dalam mengurus keluarga (anak dan suami). Untuk itu perlu sedikit waktu untuk jeda dari rutinitas . Aktivitas yang biasa saya lakukan ini dapat membantu menyegarkan pikiran, perasaan dan menambah energi positif. Aktivitas ini hanya memerlukan waktu 10 - 20  menit , tapi manfaatnya membuat segar baik fisik maupun psikologis .

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1. Berolahraga ringan, ini akan membuat tubuh lebih kencang , berenergi dan segar, karena pasokan O2 akan lebih baik dalam tubuh kita. Olahraga ringan di sini dapat dilakukan misalnya dengan bersepeda statis, lari di tempat, berjalan santai di rumah, senam ringan dll.

2. Ambil gadget ,telepon atau video chat. Berbincang selama 10 menit cukup membuat hati lebih segar, karena dapat berbagi cerita dan mengejar ketertinggalan berita atau kabar di antara teman-teman.

3. Mintalah suami, atau anak, atau orang lain untuk memijat . Memijat pada bagian yang tegang dan kaku . Hal ini dapat membuat ringan dan segar tubuh anda.

4. Sediakan dan santaplah makanan kesukaan anda tanpa ketergesaan, nikmatilah rasa dari setiap suapnya, sehingga anda akan mendapatkan sensasi dan kenikmatan.

5. Menulis atau membaca dapat meredakan emosi atau kepenatan jiwa. Menulis di buku harian atau di blog dapat meredakan emosi dan menyalurkan energi dan terapi bagi jiwa. Selain itu juga dapat dilakukan dengan membaca novel, majalah , koran, buku puisi , dll.

6. Setel musik kesukaan, mendengarkan musik , meresapi kata-kata dengan penuh rasa dapat menghilangkan energi negatif .

7. Relaksasi, ambil nafas panjang dan nikmati setiap tarikan nafas , anda akan merasa terbebas dari tekanan.

8. Manjakan diri anda dengan perawatan tubuh anda tanpa perlu ke salon kecantikan, anda bisa melakukan sendiri masker wajah, masker mata. Beberapa masker bisa anda lakukan misal dengan irisan/ parutan buah-buahan, atau campuran yoghurt, madu dan outmeal, atau dengan masker instant. Hal ini bila dilakukan sudah dapat menimbulkan kesegaran.

9. Membuka album foto lama, dengan melihat foto-foto lama, mengingatkan anda pada masa lalu yang membahagiakan, ini juga dapat sebagai terapi yang manjur untuk menambahkan energi positif.

Demikian bunda, beberpa tips yang dapat membantu anda untuk ber 'istirahat' sejenak dari kepenatan mengurus rumah tangga.


Selamat mencoba, semoga bermanfaat.

Friday, April 26, 2013

Pelecehan Seksual? Bagaimana cara menjelaskan kepada Anak?

Apa kabar bunda?
Doa saya mudah-mudahan para bunda selalu sehat dan dalam lindungan Tuhan Yang Maha Kuasa, Aamiin.

Sahabat bunda........
Akhir- akhir ini banyak pemberitaan di koran, di televisi maupun media pemberitaan yang lain yang menceritakan tentang pelecehan seksual terhadap anak dan remaja. Ada yang dilakukan di antara siswa sekolah, guru dengan siswa, orang dewasa dengan anak atau remaja, dan lain-lain.
Oleh karena itu dalam tulisan kali saya, mencoba untuk sharing pengalaman saat saya menjelaskan hal ini terhadap anak perempuan saya sewaktu  dia masih berusia di bawah 10 tahun.

Saat itu anak saya  mengajukan pertanyaan " Ibu, apa itu pelecehan seksual ?", pertanyaan ini membuat saya terhenyak, karena ternyata ia memperhatikan berita -berita di televisi, maupun di koran-koran.
Mungkin pertanyaan ini juga muncul dari putra-putri anda. Sudah semestinya kita sebagai bunda mempunyai tugas untuk menjadi pusat informasi pendidikan seks bagi anak-anak kita. 

Hal-hal yang bisa dilakukan oleh bunda adalah

1. Memberikan pemahaman tentang menjaga diri, anak harus mengetahui bentuk perilaku- pergaulan lelaki dan perempuan  baik sebaya maupun dengan orang yang lebih dewasa dari usianya.

2. Penjelasan harus disampaikan dengan bahasa sederhana dan mudah dimengerti tanpa vulgar dan dapat ditambahkan nilai-nilai spiritual. misalnya bunda dapat menjelaskan dari gangguan fisik , seperti :' Bila ada teman atau siapa saja yang menyentuh badan ananda pada bagian-bagian tertentu yang tidak pantas itu adalah pelecehan seksual". Biasanya ananda akan melanjutkan pertanyaan:" kalau ada yang mencolek tangan?"(Biasanya anak paham klasifikasi bagian tubuh) . Bunda dapat menjawab dengan: " Sekalipun hanya mencolek tangan (bila diperlukan tambahkan dengan  bagian terbuka lain) apabila ananda merasa tidak nyaman, ananda dapat menyatakan  ketidak sukaan kita." 

3. Biasanya ananda akan melanjutkan apa yang harus kita lakukan,  maka bunda dapat menjelaskan bahwa kita harus berani : 
a. menyampaikan dengan baik-baik, 
b. bila terpaksa berteriak,
c. Melawan (bisa diajarkan teknik -tekniknya)
d. Harus berani melaporkan kepada yang berwenang (misal: orang tua, kepala sekolah,dll).

4. Meyakinkan kepada anak , bunda adalah pendamping sejati.

5. Mengajarkan  kepada anak perilaku -perilaku yang tidak mengundang orang lain untuk berbuat tidak baik terhadap kita (biasanya saya masukkan juga unsur agama), misal: menutup aurat, cara duduk yang sopan (misal: tidak mengangkang, memakai bicycle pant saat memakai rok, dll).

6. Orang tua harus menjaga perilaku dalam pergaulan, karena anak akan meniru kita dan menjadikan kita sebagai role model dalam cara pergaulan mereka.

7. Bunda harus selalu menyertakan doa untuk keselamatan anak kita.

Akhir kata, semoga bermanfaat. Selamat berakhir pekan bersama keluarga.







Saturday, April 20, 2013

Berbeda Jarak

Semangat pagi,................

Ada kalanya karena tuntutan karir , tuntutan pendidikan dan lain-lain , membuat ayah -bunda berbeda tempat .  Keputusan ini tentu saja membuat suatu resiko yang harus dipersiapkan, dimana dalam keluarga akan mengalami ketidakhadiran secara fisik ayah atau bunda. Hal ini akan timbul kekosongan peran terutama untuk anak-anak.

Dalam menghadapi hal ini tentu saja kita harus mengambil langkah antisipatif agar hal ini tidak akan mengganggu perkembangan tumbuh kembang anak.

1. Mengisi Kekosongan Peran,

Dalam hal ini, orang tua yang tinggal bersama anak (biasanya kebanyakan bunda) harus dapat melakukan peran ganda baik sebagai ibu maupun ayah, sehingga anak tidak akan kehilangan figur. Selain itu, adalah tetap menjaga hubungan yang harmonis di antara seluruh anggota keluarga tetap diperlukan. Walaupun ayah atau ibu berada di tempat/ kota/ negara lain , sehingga secara fisik tidak berada di rumah, namun kehadiran secara psikologis dan komunikasi harus tetap dijaga untuk dilakukan.  Dalam era sekarang , hal ini tidak begitu susah karena alat teknologi begitu banyak, msalnya web cam, telepon., dll. Dapat saya contohkan sebuah keluarga yang ayahnya terpisah jauh dapat berkomunikasi dengan web cam, mereka menentukan waktu tertentu di setiap hari untuk keluarga berkumpul dan mereka melakukan komunikasi jarak jauh melalui webcam, dengan alat bantu ini anak masih dapat melihat ayahnya setiap hari dan sebaliknya, melalui kamera, sehingga secara psikologis ayah tetap hadir dalam hati anak. cara lain yang dapat dilakukan adalah membuat rekaman video tentang perilaku cerdas sang anak dan mengirimkan kepada pasangannya yang tinggal tidak serumah dengan anak.

Tips untuk tetap menjaga kedekatan hati:

1. Siapkan jadual waktu berkomunikasi. Aturlah jadual sedinamis mungkin, sehingga anak akan merasa tetap mendapat perhatian , kasih sayang, rasa dihargai oleh orang tua.

2. Lakukan komunikasi secara konsisten sesuai jadual, sehingga anak tidak kecewa setelah menunggu-nunggu jadual yang telah disepakati. cara komunikasi ini bisa dilakukan sama terus misal dengan web cam atau bisa berganti-ganti misal kadang kala dengan telepon kadang kala dengan web cam dll.

3. Buatlah kejutan di hari - hari khusus, misalnya pada hari ulang tahun anak. Ayah - ibu yang berada tidak serumah dengan anak mengirimkan hadiah , email, atau yang lain yang merupakan kejutan terhadap anak. Hal ini dapat menimbulkan perasaan bahwa anak masih diperhatikan dan tetap dibeikan curahan cinta dan kasih sayang, walaupun ayah - ibu berada jauh dari rumah.

4. Tetapkan jadual pertemuan keluarga secara utuh, misal liburan sekolah, lebaran, liburan akhir tahun atau yang lain. Hal ini diperlukan karena komunikasi dan hubungan secara fisik misal: bermain bersama, peluk cium dll sangatlah diperlukan . di sini diperlukan 'family time' yang harus berkualitas.


Ayah bunda selamat mencoba, semoga bermanfaat.

salam hangat abadi.

Bermain untuk anak usia 0 - 3 tahun

Selamat malam, sahabat terkasih.

malam ini saya mencoba sedikit mengulas mengenai cara bermain  anak bawah tiga tahun. Pada tahap  usia dini belajar dilakukan  melalui bermain. Oleh karena itu kita harus bisa memahami perkembangan anak.  pada awal kehidupan bayi , mereka tidak bisa bereaksi apa-apa kecuali menangis, kemudian tersenyum dalam merespon percakapan/ interaksi dengan  orang di sekelilingnya, dsb. Berdasarkan hal di atas maka permainan yang diberikan terhadap anak usia dini dimulai sederhana kemudian akan bertambah kompleks sesuai dengan bertambahnya usia dan pengalaman anak.

Kriteria
1. Terdapat motivasi dalam diri anak. tidak ada yang meminta - mereka bermain sendiri.
2. bebas dari tekanan .
3. Permainan harus dilakukan seperti dalam hidup sesungguhnya.
4. Lebih diutamakan untuk proses bukan hasil, sehingga di sini dituntut kesabaran.
5. Anak sebagai subyek , peran orang tua hanya sebagai supporting atau pendamping.
6. Anak terlibat aktif.

Melihat hal di atas maka permainan harus membuat anak belajar dan dapat membangun kecerdasan anak, tidak hanya sekedar bermain. Langkah yang harus diperhatikan  dalam suatu permainan adalah:

1. Anak harus memperoleh pengalaman menghubungkan hal baru dengan pengalaman dan pengetahuan yang sudah dimilikinya.

2. Anak merasa mampu melakukan permainan tersebut sesuai dengan tahap perkembangan. Kalau terlalu sulit akan frustasi, sedangkan kalau terlalu mudah , anak akan merasa bosan.

3. Anak dapat menikmati permainan, Dalam hal ini anak harus diajak berkomunikasi dalam memilih permainan.

Demikian sapaan malam ini, semoga bermanfaat.

Friday, April 19, 2013

Perlukah menggunakan "Baby Walker" ?

Para bunda yang baik....

Banyak pro dan  kontra mengenai manfaat baby walker sebagai  alat bantu melatih anak mempunyai kemampuan berjalan. Kali ini saya mencoba untuk meninjaunya dari sudut pandang dan pengalaman saya .


Sahabat , kalau kita cermati dalam baby walker terdapat tempat duduk dan dilengkapi dengan anak macam mainan yang bisa mengeluarkan bunyi-bunyian, bergerak-gerak kalau baby walker bergerak dan warna-warna terang, berarti baby walker sebenarnya adalah salah satu alat permainan anak-anak yang sudah mempunyai kemampuan duduk, dimana cara bermain baby walker adalah anak didudukkan di kursi yang ada di baby walker. Bukan untuk melatih kemampuan anak berjalan, karena melatih anak berjalan bisa dilakukan apabila anak sudah bisa berdiri. Dari kemampuan berdiri ini anak dilatih untuk melangkahkan kaki ke depan seperti orang dewasa berjalan. Oleh sebab itu , baby walker ini sudah dapat digunakan sejak anak usia 7 atau 8 bulan.

Hal yang perlu diingat, apabila anak bermain  dengan baby walker adalah anak jangan dibiarkan main baby walker sendirian, tetapi  harus dengan pengawasan dari orang tua, karena  tanpa pengawasan  ada kemungkinan anak akan terjatuh dan dapat mengalami cedera atau luka. Misalnya apabila anak bermain terlalu cepat, baby walker yang dinaiki anak bisa menabrak sana-sini , bisa terguling, bahkan bisa terjatuh dari tangga (jika tempat bermain anak tidak mempunyai penghalang dengan tangga).

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah bermain baby walker tidak boleh dalam jangka waktu yang lama, sebab anak-anak usia ini sebenarnya  sebenarnya membutuhkan permainan yang variatif untuk melatih kemampuan motoriknya, seperti: guling-guling, tengkurap, mencoret- coret,  duduk, dan berlatih berdiri, dll. Selain itu , anak juga memerlukan bermainan yang interaktif, seperti membaca bersama, dsb.

Baiklah para bunda, mudah-mudahan ulasan kali ini membawa manfaat untuk menambah pengetahuan kita dalam memberikan permainan kepada anak kita.


Salam hangat abadi.






Melatih Kemampuan Anak untuk Berjalan

Sahabat-sahabat bunda...., selamat malam.
Kali ini saya menyapa teman-teman dengan memberikan sharing mengenai " Melatih Kemampuan Anak untuk Berjalan"

Cara melatih anak berjalan anak dengan cara di"titah"  atau dipandu berjalan yaitu meletakkan anak dalam posisi berdiri dengan orang tua / orang dewasa yang melatih berdiri di belakang anak sambil memegang kedua tangan anak. dalam proses ini rangsanglah anak untuk melangkah kedepan seperti orang berjalan. Cara merangsang ini dengan kita berkomunikasi terhadap anak, misal: "ayo kakak kita berlajar jalan, angkat kaki, ayunkan ke depan, satu, dua, tiga, berhasil.... ".

Kapan kita bisa melepas tangan anak dalam proses berlatih jalan, tangan anak bisa dilepas bila anak menunjukkan kemampuan dalam menyeimbangkan badan, cara melepasnya pelan-pelan dari satu tangan kemudian ke dua tangan. Namun apabila anak sudah terlihat kehilangan keseimbangan, orang tua atau orang dewasa yang melatih harus segera memegang tanganya. Hal ini dilakukan agar anak tidak mengalami trauma atau pengalaman negatif yang nantinya membuatnya takut mencoba berjalan .

Latihan berjalan ini dapat klita lakukan mulai anak kita berusia 9 bulan- 18 bulan. Anak bisa dilatih berjalan kapan saja dengan frekuensi yang tidak terbatas asalkan anak merasa nyaman, jangan sampai dipaksa. Oleh sebab itu, orang tua atau orang dewasa harus memahami respon anak apakah anak sedang dalam kondisi nyaman, atau dalam kondisi tak nyaman,

Sesuai dengan tumbuh kembang anak, biasanya anak bisa berjalan pada usia 12 bulan - sampai dengan 18 bulan (hal ini berbeda-bed untuk setiap anak , karena tergantung tahap perkembangan motoriknya dan bagaimana orang tua atau orang dewasa merangsang atau melatihnya). 

Sahabat bunda, demikian obrolan kita malam ini. Semoga bermanfaat.

Wednesday, April 17, 2013

Strategi membaca yang menyenangkan bagi anak usia 0 - 3 tahun

Selamat pagi,

Pagi hari yang cerah, sembari menikmati kemacetan jakarta , saya mencoba sharing pengalaman dalam melakukan strategi membaca agar anak menjadi tertarik. 

Ada beberapa langkah yang harus kita lakukan dalam proses kegiatan membaca dengan anak kita yang masih berusia 0-3 tahun, agar mereka merasa nyaman, dan dapat mengoptimalkan kecerdasan sekaligus menanamkan kebiasaan membaca.

1. Bunda harus mendapatkan perhatian anak, dan fokus terhadap gambar yang sedang diperhatikan anak, caranya adalah: bunda mengatakan: " Lihat!", "sayang, Lihatlah ini!".

2. Berikanlah pertanyaan yang berupa fakta-fakta pada anak kita, seperti pertanyaan:
- " Apakah ini?"
- " Apakah yang ...(nama anak) lihat di sini ?"
- " Apa yang sedang dilakukan...(tokoh/benda/gambar  yang ada dalam buku)?"
- dlll.

3. Bunda harus sabar menunggu respon anak, kadang kala anak akan merespon dengan tersenyum saat dia mengenali gambar yang ada dalam buku, atau respon lain (tiap anak mempunyai cara merespon yang berbeda---untuk bunda harus mengetahui cara merespon anaknya). Di sini diperlukan kesabaran seorang bunda menunggu respon anak, karena respon anak akan cukup lama disebabkan kerja otak anak masih lambat , sehingga kita menunggu selesainya proses kerja otak. Mohon berhati - hati, jangan sampai melakukan proses pemotongan proses kerja otak ini, karena akan berdampak nantinya mengganggu proses berpikirnya.

4. Bunda memberikan respon balik.
Bunda memberikan respon balik terhadap respon anak. Misal anak merespon gambar dengan tersenyum, suara-suara atau kata, maka bunda mengucapkan kata seperti: "ya" kemudian berikan jawaban dengan mengulang jawaban anak dengan cara pengucapan yang baik dan benar : "ya sayang, ini burung", " Ya, ini mobil balap"
Bagaimana kalau anak salah dalam memberikan nama atau menyebut gambar? 
Bunda sebaiknya mengucapkan: " ya memang ini mempunyai roda seperti sepeda tetapi ini sebenarnya becak, Becak juga mempunyai roda" di sini diperlukan kejelian bunda untuk tidak menyalahkan anak, karena apabila ini dilakukan akan mempengaruhi perkembangan pola pikirnya dan kepercayaan dirinya.

Bunda yang terkasih, cara merespon kita sangatlah penting karena merupakan pijakan untuk mendukung perkembangan bahasa dan perkembangan kemampuan berpikirnya. Oleh sebab itu sebaiknya, orang tua memberikan kerangka dari keseluruhan bahasa dengan bahsa yang baik dan benar, sehingga ini menjadi model bagi anak kita dalam perilaku mereka berinteraksi dengan orang lain. Seiring dengan bertambah usia dan maka mereka semakin sering terlibat dalam percakapan.

Semangat pagi, selamat beraktivitas. Sukses selalu.

salam,
isti 

Tuesday, April 16, 2013

Kegiatan Membaca Anak Usia 2-3 tahun


Selamat pagi,

Pagi hari yang cerah, sembari menikmati kemacetan jakarta , saya mencoba sharing pengalaman dalam melakukan strategi membaca agar anak menjadi tertarik. 

Ada beberapa langkah yang harus kita lakukan dalam proses kegiatan membaca dengan anak kita yang masih berusia 0-3 tahun, agar mereka merasa nyaman, dan dapat mengoptimalkan kecerdasan sekaligus menanamkan kebiasaan membaca.

1. Bunda harus mendapatkan perhatian anak, dan fokus terhadap gambar yang sedang diperhatikan anak, caranya adalah: bunda mengatakan: " Lihat!", "sayang, Lihatlah ini!".

2. Berikanlah pertanyaan yang berupa fakta-fakta pada anak kita, seperti pertanyaan:
- " Apakah ini?"
- " Apakah yang ...(nama anak) lihat di sini ?"
- " Apa yang sedang dilakukan...(tokoh/benda/gambar  yang ada dalam buku)?"
- dlll.

3. Bunda harus sabar menunggu respon anak, kadang kala anak akan merespon dengan tersenyum saat dia mengenali gambar yang ada dalam buku, atau respon lain (tiap anak mempunyai cara merespon yang berbeda---untuk bunda harus mengetahui cara merespon anaknya). Di sini diperlukan kesabaran seorang bunda menunggu respon anak, karena respon anak akan cukup lama disebabkan kerja otak anak masih lambat , sehingga kita menunggu selesainya proses kerja otak. Mohon berhati - hati, jangan sampai melakukan proses pemotongan proses kerja otak ini, karena akan berdampak nantinya mengganggu proses berpikirnya.

4. Bunda memberikan respon balik.
Bunda memberikan respon balik terhadap respon anak. Misal anak merespon gambar dengan tersenyum, suara-suara atau kata, maka bunda mengucapkan kata seperti: "ya" kemudian berikan jawaban dengan mengulang jawaban anak dengan cara pengucapan yang baik dan benar : "ya sayang, ini burung", " Ya, ini mobil balap"
Bagaimana kalau anak salah dalam memberikan nama atau menyebut gambar? 
Bunda sebaiknya mengucapkan: " ya memang ini mempunyai roda seperti sepeda tetapi ini sebenarnya becak, Becak juga mempunyai roda" di sini diperlukan kejelian bunda untuk tidak menyalahkan anak, karena apabila ini dilakukan akan mempengaruhi perkembangan pola pikirnya dan kepercayaan dirinya.

Bunda yang terkasih, cara merespon kita sangatlah penting karena merupakan pijakan untuk mendukung perkembangan bahasa dan perkembangan kemampuan berpikirnya. Oleh sebab itu sebaiknya, orang tua memberikan kerangka dari keseluruhan bahasa dengan bahsa yang baik dan benar, sehingga ini menjadi model bagi anak kita dalam perilaku mereka berinteraksi dengan orang lain. Seiring dengan bertambah usia dan maka mereka semakin sering terlibat dalam percakapan.

Semangat pagi, selamat beraktivitas. Sukses selalu.

salam,
isti 

Monday, April 15, 2013

Kegiatan membaca untuk anak usia 1 - 1,5 tahun

Selamat malam ....sahabat -sahabat para bunda  tersayang......

Malam ini saya mencoba meneruskan kupasan mengenai kegiatan membaca bagi anak usia 1 - 1,5 tahun. Bagi para bunda yang rajin memperhatikan perkembangan putra-putrinya , usia ini adalah usia perkembangan yang berjalan sangat pesat.

Kemampuan-kemampuan yang nampak pada usia ini adalah:

1. Anak akan nampak lebih sering bermain pura-pura. Anak akan mempergunakan benda untuk dijadikan obyek bermain pura-pura, misal menggendong boneka, menidurkan boneka, dll.

2. mulai belajar menunjuk benda dan tampak pula kemampuan untuk memberi nama pada benda-benda, misal boneka kucing diberi nama pussy, bonekanya diberi nama dede, dll.

3. kemampuan yang tampak menonjol adalah kemampuan meniru tindakan yang dilihat maupun meniru suara - suara yang didengar. Misal: main mobil-mobilan dengan menirukan bunyi mobil ngeng....ngeng, dll.

4. Anak-anak pada usia ini mulai menghubungkan benda dengan kejadian secara lengkap, misal mereka tahu dengan konsep kotak dan tutupnya, dll.

5. hal lain yang menarik, adalah mereka mulai berkembang kemampuan bahasa. Usia ini mengeluarkan banyak suara-suara   yang sepertinya tidak masuk akal tetapi bila kita teliti dengan cermat suara-suara tersebut adalah mewakili ucapan-ucapan kita.


Melihat kemampuan anak kita tersebut, para buda dapat mengoptimalkan dengan beberapa cara

1. Anak pada periode ini , sangat tertarik dengan binatang, orang dan benda-benda di sekelilingnya, oleh karena itu, hal yang perlu bunda lakukan adalah menyediakan, dan membacakan buku yang mereka kenali.

2. Anak pada priode sengan sekali menyanyi, mereka juga suka terhadap bunyi yang punya nada irama  yang ada pengulangan yang sama.

3. para bunda tetap membacakan sajak - sajak yang sudah dibacakan sejak kecil, untuk melatih imajinasinya.

4. Bunda menyiapkan buku cerita dengan cerita sederhana dan isi cerita harus berhubungan dengan kejadian dan pengalaman sehari-hari mereka.


Semoga bermanfaat.....

Sunday, April 14, 2013

Kegiatan Membaca Menyenangkan untuk Anak usia 8 bulan-1 tahun

Selamat sore bunda yang terkasih,

Kali ini saya akan melanjutkan artikel saya tentang kegiatan membaca yang menyenangkan bagi anak usia 0-3 tahun. Beberapa minggu yang lalu , saya telah membahas tentang kegiatan membaca untuk bayi sampai dengan usia 8 bulan.

Para bunda yang terkasih, tentu kita melihat bahwa anak usia 8 bulan sampai 1 tahun sudah meningkat kemampuannya, seperti anak mampu menyentuh benda dengan jari tangan, memindahkan benda dari satu tangan ke tangan yang lain, membolak-balikan benda, , dan melepas benda dari tangan dimana satu tangan yang lain masih memegang benda lain .

Kemampuan lain yang nampak menonjol adalah kemampuan bahasa. Di usia perkembangan ini anak mulai mampu mengucapkan kata-kata pertama, misal: papa, mam..mam,..dll. selain itu mereka juga mampu memberikan respon apabila ada pertanyaan sederhana dan perintah sederhana, misalnya: mana mata cantiknya? mana senyumnya , mana bonekanya dll.

Pada usia ini, anak juga mampu berpura-pura, misal anak menutup matanya seakan-akan tidur kemudian membuka mata lalu tersenyum, seakan-akan anak berkata: "aku tidak tidur loh, aku hanya berpura-pura". Anak juga mampu menghubungkan benda dengan kejadian, misal: anak melihat ibunya berganti baju, maka anak akan menangis, karena ia tahu kalau ibunya akan pergi.

Melihat dari perkembangan tadi, kegiatan membaca  yang harus dilakukan bunda untuk dapat mengoptimalkan kemampuan dan kecerdasan anak adalah:

1. Memilih buku dengan gambar benda atau kegiatan yang sudah bisa dilihat atau dilakukan. bahan buku ini adalah dari karton tebal dan kaku dan tempatkan di tempat yang gampang didatangi dan digunakan setiap saat. Anak usia ini akan memegang buku, membolak-balik halaman, mengeluarkan suara, dan bahkan menunjuk dengan mata yang bersinar.
2. tunjukkan dan sebut nama gambar, juga beri contoh bunyinya. Anak usia ini akan memahami, dan akan memberikan contoh suara bila dilihatkan gambar, misal : suara kwek..kwek akan disuarakan bayi bila ditunjukkan padanya gambar bebek. anak akan senang mengulang nama , suara, dari gambar yang dilihatnya.
3. Tunjuk dan sebutkan nama dengan memberi penjelasan sederhana kepada anak pada saat  anak diajak bepergian dan anak tertarik melihat sesuatu. Perlu diingat pada priode perkembangan  ini orang dewasa yang disamping anak harus selalu memberikan stimulus dan juga merespon perilaku anak dengan benar dan aktif.


Selamat mencoba,  semoga bermanfaat.








Tips Mencari Sekolah

Selamat siang .....para bunda yang baik.

Pembahasan kali ini akan mengambil topik bagaimana mencari sekolah bagi putra-putri kita . Hal ini perlu diangkat dalam topik pembahasan dalam blog saya  , karena banyak teman yang bertanya dan mengeluh susah mencari sekolah yang cocok bagi putra-putrinya.

SEKOLAH adalah sesuatu yang sangat penting bagi tumbuh kembang anak kita, baik di usia dini ,  di usia remaja maupun dewasa. Pemilihan sekolah yang cocok tentu saja bukan hal mudah, oleh sebab itu ada beberapa hal yang perlu kita siapkan.

1. Tentukan tujuan pendidikan.

a.orang tua baik bapak dan ibu harus berdiskusi dulu dan menetapkan tujuan menyekolahkan anak. Tujuan ini sangat penting, karena masing-masing orang tua harus menentukan prioritas apa yang diprioritaskan dalam pemilihan sekolah anak, misal: yang dituju adalah pembentukan pengetahuan  (orang tua bertujuan anaknya pintar ), tujuan lain adalah pembentukan karakter, yang lain lagi misal  ilmu dan bahasa asing, atau ada yang mempunyai tujuan ilmu  pengetahuan dan pembekalan agama, atau tujuan lain, maupun kombinasi tujuan dari yang telah disebutkan. buatlah kesepakatan antara ibu dan ayah.

b.Sesudah terjadi kesepakatan antara ayah dan ibu , maka diskusikan dengan anak mengenai maksud dan tujuan tersebut , dan buatlah kesepakatan dan komitmen antara orang tua dan anak mengenai maksud dan tujuan sekolah ( cara melakukannya disesuaikan dengan usia perkembangan anak).

2. Mencari dan membuat daftar Sekolah.

Lakukanlah proses pencarian sekolah baik alamat, visi , misi , kurikulum , sistem pembelajaran, pola interaksi , fasilitas, lingkungan , jarak tempuh rumah ke sekolah dan sebaliknya dan tentu saja budget yang harus dikeluarkan bila anak kita bersekolah di tempat tersebut. (catatan: proses ini bisa dilakukan orang tua saja, bersama orang tua dan anak . semua tergantung pada usia anak).

3. Lakukan sit in /mencoba menjadi siswa di sekolah atau kunjungan ke sekolah yang ada dalam daftar.
Proses ini dilakukan bersama anak. Usahakan kita bisa melihat , mengalami proses belajar ,pola interaksi. Jangan segan - segan untuk melakukan observasi dan interview terhadap bagian yang dirasa perlu , misal: kepala sekolah, atau kepala administrasi, siswa dll.

4. Analisa dan buat skala prioritas.
proses ini dilakukan bersama dengan anak, buatlah analisa baik dari tujuan bersekolah yang telah disepakati dibandingkan dengan sekolah tujuan (visi, misi, kurikulum, sistem pembelajaran, fasilitas, pola interaksi, lingkungan, budget dll) buatlah skala prioritas. khusus untuk anak usia dini kita juga harus melihat reaksi baik body languange, perilaku  maupun perasaan anak.

5. Proses Pendaftaran dan Seleksi.
Berdasarkan hasil analisis dan daftar prioritas lakukan proses pendaftaran dan seleksi. Persiapkan mental, fisik , perlengkapan yang diperlukan.

6. Menerima hasil Seleksi.
Orang tua harus menyiapkan mental anak untuk siap menerima berita baik maupun berita buruk. Di sini peran orang tua sangat berarti, karena apabila anak gagal diterima kadangkala akan menyebabkan perasaan malu, perasaan bersalah , perasaan gagal dan lain-lain. Orang tua harus pandai memberi motivasi , jangan salahkan anak tapi doronglah, dan bersikap anak sebagi "TEMAN".

7, Persiapan memasuki sekolah baru.
Hal-hal yang perlu dipersiapkan adalah persiapan mental, persiapan fisik dan persiapan lain. Lakukan ini dengan melihat usia perkembangan anak. Khusus untuk anak usia dini, hal ini harus dilakukan bersama anak dan harus dikomunikasikan sesuai dengan bahasa anak (jangan diambil alih semua oleh orang tua atau staff orang tua).

Semoga dapat membantu, dan ingatlah "ANAK bukan MILIK kita , melainkan TITIPAN atau AMANAH dari TUHAN"

Salam hangat penuh kasih sayang......................


MEMPERSIAPKAN PUTRA-PUTRI ANDA UNTUK MENGHADAPI UJIAN

Sahabat Bunda yang terkasih........................................

Tak terasa kita telah sampai di bulan April, di mana bulan -bulan terakhir  ini adalah waktu yang sangat menegangkan bagi para bunda yang putra-putrinya sedang menghadapi ujian akhir sekolah .
untuk itu, dalam forum ini saya mencoba mengulas " Tips  bunda untuk dapat membantu putra-putrinya  sukses menghadapi ujian ".

Hal yang perlu bunda perhatikan adalah:

A. Persiapan Mental.
Persiapan mental sangat memberikan pengaruh yang sangat besar bagi putra-putri anda. Secara psikologis mereka mengalami ketegangan atau stress menghadapi ujian karena biasanya mereka : merasa belum siap, takut gagal . Oleh karenanya upaya  yang harus dilakukan adalah membuat mereka merasa nyaman, misalnya: mereka diperbolehkan refreshing dg cara: mendengarkan lagu, tidak mendoktrinkan putra-putri anda dengan target yang memberatkan, memaksa putra-putri anda untuk belajar (kadang kala kita para bunda tidak sadar justru memberikan beban mental). Bantuan membuat nyaman dan kondusif  untuk mental putra - putri anda akan menciptakan suasana mental yang tidak stress, sehingga akan memgoptimalkan syaraf-syaraf berpikir putra-putri anda.

B. Persiapan Fisik.
Peran bunda adalah membantu menjaga kesehatan putra-putrinya , misalnya dengan menyiapkan asupan makanan yang bergizi dalam porsi yang benar, menyiapkan tambahan /suplemen/ vitamin sehingga menjaga stamina kesehatan putra-putri anda.  karena apabila kondisi fisik putra-putri anda prima maka kemampuan berpikirnya  menjadi optimum.

C. Persiapan Kelengkapan Peralatan.
Peran bunda adalah melakukan konfirmasi akan kelengkapan peralatan-peralatan yang diperlukan dalam ujian kepada putra-putrinya .

D, Doa.
 Satu hal ini sangat penting dilakukan para bunda adalah  berdoa agar putra-putrinya diberikan kemudahan memahami soal, mengerjakan dan membuat jawaban soal.
Hal lain adalah mengajak dan mengingatkan putra-putri anda untuk selalu berdoa baik dalam ibadah rutin harian, menambah ibadah  sunah dan selalu berdoa sebelum memulai membaca dan mengerjakan soal ujian.

Hal-hal diatas semoga dapat membantu mengurangi stress para bunda dalam mempersiapkan putra-putrinya dalam menghadapi ujian, akhir kata jangan perlihatkan kecemasan dan ketegangan bunda , karena ini akan sangat mempengaruhi kondisi kejiwaan putra-putri anda.

Selamat  mencoba, sukses slalu.