Pages

Thursday, January 24, 2013

Musik untuk Tumbuh Kembang Anak

Sebagai orangtua, waktu yang kiat luangkan behadapan dengan anak sangatlah besar, dan pendiidkan sebagai bekal meraih masa depan anak ada di tangan orang tua. Untuk itu, pola pendidikan dan pengenalan hal baru sangatlah diperlukan untuk mengoptimalkan perkembangan intelekual maupun emosional.

Musik adalah salah satu cabang seni yang sangat bermanfaat bagi proses tumbuh kembang anak. banyak keuntungan dalam proses pendidikan anak, terutama anak akan belajar pola ritme, keseimbangan dalam bunyi, kontras dalam suara, harmonisasi nada, memahami perasaan dan pemikiran seseorang. Dan dengan musik anak akan dapat belajar mengekspresikan perasaan, baik itu ketenangan , ketegangan maupun perasaan bahagia.

Sebagai orang tua kita harus memahami bahwa anak adalah berbeda dalam cara belajar dan kemampuan menyerap sesuatu yang dipelajari. Oleh sebab itu, sangatlah penting untuk mempersiapkan pengenalan  musik pada  anak dengan memperhatikan pengalaman belajar MULTISENSORI, yaitu belajar melalui pendengaran (auditif), gerakan (kinetis) , dan visual.


Untuk mengoptimalkan pembelajaran musik pada anak, maka diperlukan 3 cara prmbelajaran musik:

1. Psychomotor Learning yaitu proses pembelajaran dengan banyak melibatkan kegiatan-kegiatan fisik , misalnya: anak-anak menyanyi, melukakan gerak dan langkah sesuai ritme, bermain alat musik.
Dalam proses ini perlu diperhatikan bahwa proses belajarnya harus dari yang paling mudah terlebih dahulu, seperti: anak merasakan musik dan melakukan gerakan sesuai ritme, baru diikuti krgiatan lain yang sesuai tahapan belajarnya misalnya: memahami ritme musik, dll. Selain itu, proses ini akan mendapatkan hasil yang lebih memuaskan apabila dilakukan secara kontinue walaupun waktu latihannya pendek, daripada dillakukan dalam waktu yang panjang namun tidak rutin.

2. Cognitive Learning , adalah proses untuk mendalami ilmu musik itu sendiri, misalnya elemen musik, komponis, teori dasar musik, dll. Proses belajar ini akan lebih berhasil apabila dalam penjelasannya ilmu musik disetai praktek, sehingga anak akan merasakan , memahami dan mengimplementasikan , sehingga anak akan mendapatkan pengalaman dan mengambil kesimpulan.

3. Affective Learning yaitu proses pembelajaran musik yang mengikutsertakan perasaan anak kepada musik. Di sini, anak akan berlatih mendengarkan, membayangkan dan merasakan bagaimana sang komponis menggunakan elemen musik untuk mengekpresikan perasaannya saat menulis atau menciptakan karya seni musik tsb. Sehingga jiwa dari musik tsb dapat dirasakan dan dimunculkan kembali oleh anak sesuai interpretasi si anak.

Semua proses tsb diatas haruslah dibarengi dengan partisipasi dan kontribusi aktif dari anak, seperti: anak merespon dengan gerakan , ketukan, nyanyian, permainan, maupun bermain alat musik. Insya Allah dengan cara tsb di atas, anak akan mudah memahami, mengerti, dan menyerap semua yang diajarkan atau dilatihkan.

No comments:

Post a Comment