Pages

Tuesday, May 21, 2013

Anak mempunyai masalah dengan Guru?

Apa kabar bunda......

Komunikasi yang harmonis antara orang tua dan guru , akan membantu perkembangan anak secara optimal. Perkembangan di sini bisa berarti perkembangan sosial, emosi, maupun kognisi anak. Hal ini disebabkan guru adalah figur sentral dan sebagai role model di sekolah, sehingga apa yang dilakukan guru di sekolah sedikit banyak berpengaruh bagi perkembangan sosial, emosi maupun kognisi anak. Oleh sebab itu jalinan komunikasi yang harmonis dan sinergis akan sangat membantu.

Namun kadangkala kita mendapati bahwa anak kita mendapat suatu teguran atau perilaku yang tidak semestinya sehingga ananda merasakan luka hati, atau luka fisik. 

Namun yang perlu kita sadari , guru adalah manusia juga . Ia bukan manusia yang sempurna. Mereka bisa melakukan kesalahan atau kekeliruan. Oleh sebab itu bila ini terjadi, kita sebagai orang tua harus tetap memberikan pengertian kepada ananda, anak tidak boleh kehilangan rasa hormat terhadap gurunya.

Langkah yang kita lakukan adalah:

1. Jalin komunikasi . Lakukan terlebih dahulu usulan jadual untuk pertemuan. Siapkan argumentasi yang cerdas.  Mulailah pembicaraan dengan bahasa yang baik , tidak menghakimi dan sikap yang tenang, tanyakan alasan mengapa ananda mendapat suatu perlakuan tersebut, dengarkan penjelasan guru. Ajaklah guru berdiskusi, sampaikanlah argumentasi anda dengan cerdas dan nyatakan keberatan dengan tegas namun tidak menyakiti hati guru , carilah solusi yang cerdas dan ambillah komitmen masing-masing pihak dengan bijaksana. Hal yang perlu diingat selain bahasa dan sikap adalah nada bicara kita, nada bicara harus kita jaga juga sikap hormat kita terhadap guru.

2. Apabila guru tidak terbuka atau defensif. 
Solusinya adalah bunda tetap bersikap tenang. Jelaskan dengan sabar argumentasi dan alasan mengapa guru harus mengubah cara pendekatan terhadap ananda.

3. Apabila bunda menemui karakter guru yang tidak baik.
Bunda dapat mengajukan 2 pilihan yaitu guru diminta melakukan penyesuaian . Katakan bahwa sikap seperti itu berbeda dengan pengasuhan , pengajaran, etika  maupun value yang selama ini ditanamkan kepada anak. Dua metode penanaman value dan etika yang berbeda akan menimbulkan kebingungan pada si anak, yang akibatnya membuat anak dapat tidak memperoleh pemahaman yang semestinya. Pilihan ke dua adalah melaporkan kepada pihak ke tiga. Dalam hal ini ynag kita lakukan adalah menghubungi guru wali , guru yang dekat dengan anak-anak atau guru bimbingan konseling (tunda untuk menghubungi kepala sekolah). Kepada pihak ke tiga ceritakan dan ungkapkan keberatan beserta alasan-alasan yang mendukung, mintalah saran agar tercapai solusi sehingga orang tua, guru, dan anak menjadi nyaman.

4. Jika kompromi tidak tercapai. 
Orang tua dapat menghubungi jabatan yang lebih tinggi. langkah ini adalah langkah terakhir, karena kita perlu menghargai guru dan juga mempertimbangkan karier guru.

Mudah-mudahan dapat membantu.


Salam hangat abadi




No comments:

Post a Comment