Pages

Saturday, May 4, 2013

Bermain untuk anak usia 8-12 bulan

Sahabat bunda,.......

Berbincang mengenai kegiatan bermain bagi anak adalah sesuatu yang mengasyikkan karena kita bisa melakukan eksplorasi terhadap kemampuan anak , dan tentu saja ada kepuasan tersendiri bagi kita para bunda, apabila kita bisa melakukan pendampingan dan pengamatan.

Bunda yang terkasih, dengan permainan kita bisa memberikan pijakan yang benar sehingga  memberikan pengalaman yang menyenangkan dan pemahaman yang benar dan lengkap bagi anak kita, sehingga kemampuan intelektualnyapun makin meningkat.

Kali ini saya akan melanjutkan mengenai permainan untuk anak usia 8-12 bulan. Pada periode ini kemampuan tampak kian berkembang. Mereka melakukan eksplorasi selain dengan mata, telinga, tangan, sekarang mereka mulai menggunakan mulutnya. Tampak apapun dimasukkan ke mulutnya. Sikap ini dikarenakan pada periode ini apabila anak ingin mengetahui segala sesuatu maka benda tsb dimasukkan ke  mulut.
Jangan heran, apabila kita mendapatkan anak yang sedang merangkak dan ketemu sesuatu, langsung diambil dan dimasukkan ke  mulut. Melihat hal ini sebaiknya bunda jangan kaget dan panik.

Selain kemampuan di atas , anak pada periode usia ini , mereka juga sudah mampu menghubungkan dua benda atau 2 kegiatan, misal mereka memahami bahwa ada sendok ada garpu, karena pengalamannya kalau makan ketemunya sendok dan garpu. Hal lain misalnya, mereka mampu menghubungkan 2 kegiatan misal: benda dipukul menimbulkan bunyi, atau sesuatu ditekan akan bunyi. maka dia akan menekan semua benda yang ditemui, karena dia sedang mengeksplorasi dan biasanyan merekan akan terus mengulanginya, sampai mereka mendapatkan pemahaman.

Hal lain yang tampak adalah mereka mulai takut terhadap seseorang yang belum dikenalnya. ini disebabkan karena mereka sudah mengetahui orang dekat, maka jika mereka menemukan ada orang lain maka dia tahu itu adalah orang lain. Hal ini karena mereka sudah mampu menghubungkan situasi.

Melihat hal di atas, maka kemampuan yang dapat kita berikan adalah

1. Permainan 2 kegiatan yang saling mempengaruhi misal Tekan - Bunyi atau Remas- Bunyi, atau Pukul - Bunyi.

Dalam hal ini, kita sebagai bunda haruslah menyiapkan berbagai mainan yang bisa dipencet/ ditekan/ diremas/ atau dipukul dan menyebabkan bunyi. Berbagai mainan ini kita hamparan di dekat anak. (yang perlu diingat mainan harus terbuat dari bahan dan cat yang aman untuk digigit, lebih besar ukurannya daripada mulut anak, dll\). Apabila anak belum tertarik, maka bunda dapat mengucapkan: "Lintang, lihat ada apa ya di dekat kakimu?" Angkat salah satu mainan yang ada di dekat kaki, sambil mengamati respon anak. Apakah anak melihat gerakan bunda? apakah anak melihat mainan yang ada di dekat kaki? apakah anak mengikuti gerakan bunda mengambil mainan? dll. Jika anak mengambil mainan dan   menekan/meremas/ memencet/ memukul mainan dan menimbulkan bunyi, maka bunda seyogyanya memberikan atensi, motivasi dan pujian: " Lintang sayang , ayo pegang mainannya, remas kuat......woooow ada bunyinya, bagus sekali". Dan bunda juga mengikuti gerakan anak. Lakukan permainan ini berulang-ulang, dan amati responnya, karena dia akan memdapatkan pemahaman .
Mainan jenis ini misalnya:
Yang dipukul bisa bunyi misalnya: drum, gendang, kardus, kaleng biskuit, toples plastik, piano kecil, dll.
Yang diremas/ dipencet /dipencet bunyi, contohnya: bebek / kotak/ dadu plastik yang bisa bunyi, mobil /boneka dari kain flanel yang bisa bunyi,dll.

2. Bemain Air.

Anak usia ini senang sekali menepuk-nepuk air. Oleh karena itu daripada kita larang, lebih baik kita sengaja saja bermain air bersama-sama. Permainan ini bisa dilakukan sebelum anak mandi sore . bunda dapat menyiapkan ember yang sudah diisi air hangat. kemudian kita ajak anak untuk merasakan hangatnya air, di sini kita rangsang alat indera perabanya, misal: " Mawar ini air hangat, mau coba sentuh airnya". Setelah itu, kita ajak anak untuk bermain menepuk air misal: " Mawar , mau coba main tepuk air seperti bunda". Anak akan senang sekali menepuk air hingga menimbulkan cipratan, bahkan terkadang  anak ingin masuk di ember, melihat hal ini anak lebih baik diperbolehkan masuk kedalam ember  , dan dapat bunda tanyakan  bagaimana perasaannya dan apa yang dirasakan. Hanya saja yang perlu diingat bunda harus memastikan keamanannya, jagan sampai terguling atau terpeleset.

Permaianan di atas hanyalah contoh, bunda dapat memberikan banyak hal asalkan disesuaikan dengan tahap perkembangan anak. Untuk alat permainannyapun dapat diperoleh  dari toko mainan maupun dari peralatan yang ada di rumah.

Selamat mencoba, dan selamat bereksperimen.

salam hangat abadi.







No comments:

Post a Comment