Pages

Saturday, May 18, 2013

Buang Air Besar secara mandiri

Hai bunda....
Apa kabar? sudah dua hari ini saya tidak menyapa bunda.

Untuk memahami seluk beluk perkembangan anak diperlukan pengetahuan tentang berbagai aspek dalam diri anak baik dari segi perkembangan motorik kasar, motrik halus, kognitif, bahasa, emosi, maupun perkembangan sosial anak. Tentu saja dalam hal ini bunda dapat mempelajarinya disesuaikan dengan tingkat usia perkembangan anak. Dalam hal ini, Bunda dapat  merangsang anak dengan berbagai latihan -latihan untuk merangsang kemampuan anak sehingga anak mencapai atau menguasai kemampuan motorik, emosi, kognitif, maupun sosialnya sesuai dengan tingkat perkembangan dan usia biologisnya.

Bunda terkasih,

Pada umumnya anak usia 18 bulan atau 1,5 tahun sudah mulai bisa melakukan kegiatan untuk melakukan upaya mengurus diri sendiri termasuk melakukan kontrol buang air besar dan buang air kecil. Untuk itu bunda dapat mulai melatih kemampuan ini.  Dalam bahasa psikologi perkembangan usaha orang tua melatih kegiatan mengurus diri sendiri saat buang air besar maupun air kecil disebut TOILET TRAINING. Kegiatan ini dapat kita lakukan setelah anak mampu berjalan , biasanya anak usia sekitar 1,5 tahun. Latihan ini kita lakukan baik untuk mengontrol buang air besar maupun untuk mengontrol buang air kecil. Biasanya kemampuan mengontrol buang air besar bisa dikuasai terlebih dahulu daripada kemampuan buang air kecil.

Kemampuan Buang air Besar.

Seperti diutarakan di atas, kemapuan mengontrol buang besar, bisa dilakukan mulai anak berusia 1,5 tahun. Biasanya anak perempuan  akan cepat menguasai dibandingkan  anak laki-laki, Kalau kita amati, setiap anak mempunyai cara sendiri untuk menunjukkan keinginan buang air besar, ada yang nampak mukanya memerah, membungkukkan badannya, mengelu-elus perutnya, bahkan ada pula yang menangis, atau memberikan tanda yang lain. Untuk hal ini, bunda perlu mengamati dan bisa mengerti tanda-tanda  yang dilakukan anak, sehingga dapat memberikan respon yang tepat. Langkah-langkah yang dapat dilakukan adalah:

1. Menuntun anak ke kamar mandi , ajaklah anak dengan bahasa yang lemah lembut, misal: "Adli, mulai terasa mau buang air besar ya, ayo kita ke kamar mandi, tahan ya sampai kita sampai di kamar mandi".

2. Dengan sikap tenang , dudukkan anak  pada kloset maupun pispot (biasanya ada pispot buat anak, sedangkan kalau kloset biasanya di toko perlengkapan bayi dan anak tersedia bagian atasnya kloset yang khusus untuk anak). Kata-kata yang biasa saya lakukan adalah : " Adli, ayo kita duduk di kloset, Adli bisa buang air besar besar dan buang air kecil di sini".

3. Menunggu anak , dan membantu supaya merasa aman .

4. Usahakan anak supaya jangan sampai lama menunggu dan usahakan anak untuk tidak duduk lebih dari 5 menit. Jadi, kita para bunda harus tahu bahwa anak akan segera buang air besar. Mengapa? karena terlalu lama menyebabkan anak merasa bosan , dan ini menyebabkan pengalaman yang tidak menyenangkan sehingga ia bisa menjadikannya tidak menyukai proses latihan ini dan pada akhirnya akan menghambat proses latihan yang bunda lakukan.

5. Berilah pujian bila anak berhasil seperti: "Alhamdulillah Adli sudah bisa buang air besar sendiri". Akan tetapi, bunda jangan terlalu melebih-lebihkan pujiannya, dan juga jangan memberikan iming-iming hadiah, karena proses buang besar ini adalah proses yang sangat  alami.

6.  Jangan marah terhadap anak, bila anak belum berhasil  melakukannya . Berilah motivasi, misal dengan: " Novi, belum bisa keluar ya. Baiklah nanti kita coba lagi, ibu yakin Novi nanti pasti bisa buang air besar secara mandiri".

7. Hindari membicarakan ketidak-berhasilan anak , apabila ia berada di dekat bunda. Hal ini akan memberikan efek yang sangat besar terhadap anak, karena anak akan malu, merasa gagal atau sebaliknya akan menjadikan hal ini sebagai senjata anak terhadap bunda.

Kupasan ini akan saya lanjutkan besok untuk menulis tentang cara melatih anak buang air kecil. Selamat melakukan aktivitas di akhir pekan.

Salam hangat abadi.




No comments:

Post a Comment