Pages

Wednesday, May 22, 2013

Menanamkan "berbagi rejeki"

Bunda terkasih....

Menanamkan nilai kehidupan yang terbaik adalah dari rumah. Penanaman ini dapat dilakukan dengan dimulai dari bacaan cerita yang kita lakukan sebelum tidur, pembicaran kita sehari-hari  maupun perilaku kita dan lingkungan yang ada dalam rumah dan dalam kehidupan  sehari-hari. Begitu juga dengan menumbuhkan nilai kehidupan tentang berbagi rejeki.

Perilaku ini bisa dibentuk mulai dari anak masih berusia bayi, kita selalu membacakan cerita yang di dalamnya ada unsur membagi adalah perilaku yang baik, memberi dapat membuat orang lain senang dan bahagia , dan konsep tangan di atas adalah lebih baik dari pada tangan di bawah dan lain-lain. Kemasan cerita ini dengan bahasa yang sederhana dan cerita yang menarik. Banyak cerita yang dapat dilakukan misal : cerita dari serial winnie the pooh, cerita buku umum maupun yang bernuansa islami ,  atau bahkan bisa dilakukan dengan mengarang cerita sendiri. Selain itu ayah bunda, saudara di rumah juga bisa memberikan contoh dalam hidup kesehariannya.

Beberapa bentuk keseharian yang dapat dilakukan dalam mengimplementasikan "berbagi  rejeki" ini bisa beragam, misal:

1. Kalau kita mempunya makanan atau kue , kita bagi untuk semua yang ada di rumah. misal di rumah ada orang lain yang membantu kita, mereka juga wajib kita bagi. Caranya misal dengan: " alhamdulillah Rizki dapat oleh-oleh dari ayah. Bagaimana perasaan Rizki?", anak akan menjawab senang. Maka kita tinggal melanjutkan" sayang, bolehkah kalau Rizki membagi kebahagiaan ini kepada mbak Mie?,  anak akan menjawab boleh , tapi bagaimana caranya; kita lanjutkan lagi: " bagaimana kalau kuenya kita bagi, setujukah Rizki" tunggu respon anak. Jika respon anak membolehkan , maka kita minta anak untuk membagi kue dan memberikannya kepada mbak Mie.

2. Bunda punya pohon mangga dan sedang berbuah, petiklah sebagian buahnya dan  bagikan ke tetangga. Libatkan anak dalam proses pengemasan sesuai dengan kemampuannya  dan ajaklah komunikasi kenapa ini dilakukan. Kemudian ajaklah si kecil untuk mengirim buah tersebut ke tetangga  dan bertemu dengan si penerima. Dengan demikian anak akan melihat rona kegembiraan dari si penerima. Dari sini anak akan mendapat pemahaman bahwa ada kebahagian tersendiri pada saat kita bisa memberi.

3. Kita sengaja membeli hadiah dan memberikannya untuk orang yang membutuhkan. Kadangkala pada waktu anak membantu proses pengemasan ia akan bertanya, "mengapa kita bersusah payah membeli sesuatu yang bagus kemudian kita bagi ?" salah satu yang bisa kita jelaskan adalah " Rizki, alhamdulillah kita sudah memiliki barang ini , sekarang saatnya kita membaginya untuk orang lain , supaya mereka bisa merasakan apa yang kita rasakan". dll



Dan masih banyak cara lainnya, yang tentu saja bunda dapat lakukan. Untuk langkah awal, mulailah dengan memberi bisa dilakukan kepada orang dekat terlebih dahulu seperti anggota keluarga, keluarga besar, maupun tetangga, baru kemudian menginjak ke lingkungan yang lebih luas lagi.


Semoga dapat menjadi inspirasi.

Salam hangat abadi





No comments:

Post a Comment